Senin, 19 November 2012

THE GREAT of JESUS CHRIST


Kehidupan Yesus dimulai dalam Kandang pinjaman 
dan diakhiri dalam Kuburan pinjaman ,  
namun dalam Kemiskinan-Nya Ia adalah Pemilik Segalanya, 
dan di balik kesederhanaan-Nya, 
IA memiliki kehidupan yang lebih hebat 
dari keajaiban yang terbesar sekalipun !  
(Alfred Plummer, Lord of Tennyson)
 
 
Hanya melalui Yesus Kristus, 
manusia dapat mengenal 
”Siapa dan Seperti apa” Tuhan itu.   
(Blaise Pascal).
 

 
Suplemen Warta 121210
 GKMI Ebenhaezer 

 God Bless You


"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

KENALILAH RAJAMU !


Suatu ketika seorang bakul beras dari Kaliurang menghentikan jip yang tengah meluncur ke selatan. Begitu jip berhenti, ia menyuruh sopir menaikkan karung-karung berasnya dan mengantar ke Pasar Kranggan Yogyakarta. Sesampainya di pasar, sopir pun disuruh menurunkan karung-karung itu.

Namun, ketika simbok bakul hendak memberi-kan uang ongkos menumpang, dengan sopan sopir itu menolak. Bakul ini marah-marah, mengira si sopir menuntut bayaran lebih. Akhirnya, tanpa berkata apa-apa, sopir itu berlalu.

Seorang polisi mendekati simbok yang marah-marah itu, bertanya, "Apakah mbakyu tahu, siapa sopir tadi?"

"Sopir ya sopir. Habis perkara ! Saya tidak perlu tahu namanya. Memang sopir yang satu ini agak aneh," jawabnya mengomel.

Polisi itu lalu menjelaskan, "Kalau mbakyu belum tahu, akan saya kasih tahu. Sopir tadi adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, raja di Ngayogyakarta ini." Seketika itu juga simbok bakul itu jatuh pingsan. (Kisah Nyata dari buku ”Tahta untuk Rakyat).

Ironis khan ? Sang raja tidak dikenal oleh rakyatnya. Namun itu pula yang terjadi ketika ”Sang Maha Raja Turun Tahta”

”Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya”. (Yoh 1:9-10)

Suplemen Warta 121210
 GKMI Ebenhaezer 

 God Bless You
"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

RUANG KENDALI DIRI


Pengendalian diri ibarat rem, 
berfungsi ketika diinjak atau ditarik. 
Ia bersanding dengan gas 
agar bisa mengawasi dan menyeimbangkan kecepatannya 

Pengendalian diri ketika diinjak akan mengurangi bahkan menghentikan 
setiap dorongan yang membahayakan perjalanan. 


Ia mengawasi gerak-gerik nafsu dan keinginan yang berbeda kemauan. 
Nafsu, dorongan dan keinginan cenderung melaju cepat, bebas dan liar; 
sedangkan pengendalian diri akan menyeimbangkan 
bahkan tidak segan menghentikan bila merusak kehidupan. 

Seorang pengendara yang bijak 
mesti terus memeriksa dan memelihara ruang kendali diri. 
Di ruang kendali semua karakter diikat. 
Bila remnya berfungsi dengan baik, kehidupan semakin sehat dan dewasa. 
Tetapi bila blong, karakter yang mulia berlompatan keluar. 
Rumah kehidupan kita menjadi melarat dan sekarat. 


  
Suplemen Warta 141110
GKMI Ebenhaezer 
 (di sadur dari Bingkisan Jiwa, YPB)




 God Bless You

From The Desk of :
"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw