Senin, 18 Oktober 2010

BENARKAH INDONESIA DI JAJAH BELANDA 350 TAHUN ?


Pelajaran Sejarah : Indonesia dijajah Belanda 350 Tahun
Dari sejak saya kecil “indhil-indhil” sampai gedhe “ondhol-ondhol”, pelajaran sejarah mengajarkan bahwa Indonesia dijajah selama 350 tahun oleh Bangsa Belanda. Mudah mengingatnya, kalau Belanda menjajah 3,5 abad, kalau Jepang menjajah 3,5 tahun (cuma beda kata abad dan tahun).

Pelajaran PKN (Pendidikan Kewarganegaraan) anak saya yang duduk di kelas III SD, berdasarkan Buku Ajar “FOKUS” kelas III, semester 1, tulisan Wahyuningrum dkk juga mengajarkan hal yang sama. “Indonesia pernah di jajah oleh bangsa-bangsa lain. Dua negara yang pernah menjajah tanah air kita adalah Belanda dan Jepang. Belanda pernah menjajah Indonesia selama hampir 350 tahun sedangkan Jepang selama 3,5 tahun” (halaman 8).

Dan pertanyaan yang muncul dalam test / ulangan : “Negara yang menjajah Indonesia selama 350 tahun adalah …………” (hal. 29). Kalau di jawab “enggak ada ! pasti itu jawaban yang salah”, kalau di Jawab “Belanda”, Nah.. itu yang benar ! Nilai 10.
Padahal.....benarkah Indonesia di jajah Belanda selama 350 tahun ?

Benarkah Di jajah 350 tahun ?
Sejarahwan Universitas Negeri Medan, Ichwan Azhari, (Kompas.com) mengatakan tidaklah benar bahwa Indonesia pernah dijajah Belanda selama 350 tahun.Karena jika angka tersebut dianggap sebagai suatu kebenaran, maka awal mula penjajahan di Indonesia adalah tahun 1592.

"Padahal, bangsa Belanda pada tahun 1592 itu belum tiba di Indonesia. Belanda sendiri tiba di Indonesia, yakni di Banten, pada tahun 1552 di bawah pimpinan Cornelius De Houtman untuk menjajaki potensi perdagangan di Indonesia,"katanya di Medan, Sabtu.

Itupun “baru sampai” / baru “menjejakkan kaki di Bumi Pertiwi”. Masih menjadi pendatang yang belum memiliki kekuasaan kolonialisme untuk menjajah dan menguasai Indonesia. Pertanyaan pertama : Mungkinkah bangsa Belanda yang baru saja mendarat dikatakan sebagai penjajah, dan waktu kehadirannya sudah diperhitungkan sebagai era penjajahan ? Bukankah mereka datang sebagai “penjelajah antar bangsa” untuk memperluas ekspansi perdagangan ?

Hal ini ditandai oleh semangat bangsa yang tidak membiarkan dirinya begitu saja di injak oleh bangsa pendatang. Ketika mereka mendarat dan berusaha menunjukkan “taring” kekuasaan, perhatikan bahwa bangsa kita yang masih sederhana ini langsung berjuang dan melawan. Beberapa penentangan pemerintahan marak di sejumlah daerah untuk menolak intervensi Belanda seperti Raja Tallo, Iskandar Muda, dan Sultan Agung. Dan ini bukan hanya di satu lokasi saja, melainkan muncul dari beberapa wilayah di Indonesia.

Ia mengatakan, masa penjajahan di Indonesia tidak bisa digeneralisasikan untuk semua kawasan di Indonesia karena setiap daerah memiliki masa waktu berbeda untuk dijajah oleh bangsa asing. Nah, muncullah pertanyaan ke-dua : Jika suku-suku bangsa belum takluk dan masih melawan hingga titik darah penghabisan, masak sih udah di katakan sebagai bangsa yang dijajah ??


Sementara itu, staf peneliti Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-ilmu Sosial Universitas negeri Medan (Unimed), Erond Damanik, merujuk pada pendapat GJ Resink Tahun 1987 dalam bukunya Raja dan Kerajaan Yang Merdeka Di Indonesia Tahun 1850-1910. Disebutkan bahwa dalam kurun waktu tahun 1850 hingga 1910, masih banyak daerah di Indonesia yang masih merdeka atau belum diduduki oleh Kolonial Belanda.

Nah, muncullah pertanyaan ke – tiga : Jika sampai tahun 1910 masih banyak daerah di Indonesia yang bebas dari pengaruh Belanda, dapatkah di katakan “Indonesia” di jajah Belanda selama 350 tahun. Indonesia yang mana ? yang disebut Indonesia itu dari Sabang sampai Merauke, dari Barat sampai ke Timur, bukan cuma sekelompok daerah tertentu.

Misalnya, di Sumatera Utara ada perang Sisingamangaraja (1887-1907), Kiras Bangun (1901-1905), Rondahaim (1870-1889), maupun Datuk Sunggal masih mengobarkan perang terhadap Belanda termasuk wilayah Aceh. Setidaknya terlihat, 100 tahun (1 abad) dari tahun sekarang (2010), daerah-daerah yang menjadi bagian Indonesia ini bukanlah daerah jajahan Belanda.

Reformasi Pembelajaran Sejarah.
Jadi, dengan logika dan mata terbuka, apakah benar Indonesia terjajah selama 350 tahun ? dan dapatkah di katakan bahwa “Indonesia” sejak tahun 1592 sudah ditaklukkan Belanda ?  Aah.. yang bener saja…. Indonesia tidak selemah itu. Jangan-jangan (dugaan saja), angka penjajahan 350 tahun di tambah kekejaman Jepang 3,5 tahun hanyalah untuk mencari “kambing hitam” bahwa Indonesia tidak maju-maju karena dampak kejahatan perang sekian puluh hingga ratus tahun itu ? wkwkwkwk

Dengan kata lain : “harap maklum donk… kita khan bangsa yang terjajah, korban kebiadaban, bangsa yang sengsara ….. memulihkan trauma saja membutuhkan banyak dan banyak waktu, jadi harap maklum kalau bangsa kita masih berkembang…berkembang…berkembang…. “. Sebuah derita yang di dramatisir begitu rupa untuk menutupi kelambanan pertumbuhan. Berkembang terus…sampai kembangnya rontok, belum juga ada buahnya.   he..he..he… ^_^

"Justru yang benar adalah sebaliknya, yakni Belanda harus berjuang mati-matian untuk menaklukkan Indonesia yang gagah berani, hingga membutuhkan waktu sekitar 300 tahun untuk dapat menaklukkan hampir seluruh wilayah di Indonesia.

Jadi, mari sama-sama kita luruskan perjalanan pembelajaran sejarah bangsa ini.  
Kita tidak pernah dijajah Belanda selama 350 tahun !!. .

VIVA INDONESIA !!


God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar