Senin, 25 Oktober 2010

ESKATOLOGI 4 : TRIPLE SEVEN - TANDA-TANDA KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI


Untuk mengerti secara utuh pelajaran Eskatologi, kita harus mempelajari secara kronologis peristiwa demi peristiwa yang terjadi di akhir zaman, baik itu sebelum kedatangan Yesus kedua kali, saat Kedatangan Yesus kedua kali, dan peristiwa yang terjadi setelah kedatangan Yesus kedua kali.

Kitab Wahyu mencatat seluruh rahasia Allah tentang Peristiwa yang terjadi sebelum, saat dan sesudah kedatangan Yesus kedua kali. Untuk kita mengerti secara rinci kronologis peristiwa-peristiwa akhir zaman mulai dari tanda-tanda yang terjadi sebelum, saat dan setelah kedatangan Yesus kedua kali, kita perlu menekuninya mulai dari "Pembukaan ke-7 Meterai Allah", "Peniupan ke-7 Sangkakala Allah," dan "Pencurahan ke-7 Cawan Murka Allah." Ketiga hal tersebut di atas, lazim disebut "Triple Seven."
Peritiwa Triple Seven yang dicatat secara rinci di dalam kitab Wahyu, merupakan jembatan yang memudahkan kita untuk mempelajari Eskatologi secara kronologis dan sistematis.

I. Pembukaan 7 Meterai Allah (Wahyu 6:1-17, 8:5).
Sebelum Daniel diperintahkan oleh Allah untuk beristirahat dan menunggu saat kebangkitan orang-orang saleh pada akhir zaman. Terlebih dahulu Allah memberikan kepada Daniel berbagai penglihatan yang akan terjadi di akhir zaman. Setelah semua penglihatan tersebut dilihat, Daniel tidak diijinkan untuk menceritakannya, demikian juga menulisnya.

Sebaliknya kepada Daniel Allah memerintahkan untuk menyembunyikan semua firman yang diterimanya dan memeteraikan Kitab yang dilihat dan dibaca Daniel tersebut sampai akhir Zaman. Daniel 12:4 "Tetapi engkau, Daniel sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir Zaman; banyak orang menyelidikinya dan pengetahuan akan bertambah."

Rahasia Firman Allah yang telah dilihat Daniel dalam Kitab Termeterai itu, baru akan dibuka pada akhir zaman kata firman Tuhan. Akhirnya di akhir zaman ketika rasul Yohanes dibuang di pulau Patmos, kepadanya Allah memberikan suatu penglihatan sebagai berikut:

Wahyu 5:2-5 "Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?' Tetapi tidak ada seorangpun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorangpun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: 'Jangan engkau menangis! Sesungguhnya singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.'

Rasul Yohanes berdukacita begitu dalam, sehingga ia menangis dengan sedihnya karena tidak dapat mengetahui isi Kitab yang dimeterai tersebut. Bahkan tidak ada seorangpun baik yang berada di sorga maupun di bumi, dan yang berada di bawah bumi yang memenuhi kualifikasi di hadapan Allah untuk membuka dan melihat gulungan Kitab yang termeterai itu. Pada saat rasul Yohanes menangis begitu rupa, salah seorang dari tua-tua memberitahu bahwa singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud yang tidak lain adalah Yesus. Dialah satu-satunya yang berhak dan layak untuk membuka gulungan kitab tersebut dengan ketujuh meterainya.

Hal ini memberi pengertian kepada kita bahwa hanya di dalam Tuhan Yesus Kristus, kita dapat mengerti dan mengetahui tentang rahasia akhir zaman. Di luar Yesus, tidak pernah ada rahasia yang dibukakan mengenai akhir zaman.

Pembukaan ketujuh meterai ini berkaitan erat dengan gereja Tuhan yang akan mencapai kesempurnaan sepenuhnya sebelum masa pemerintahan Antikristus, Efesus 5:26-27. Apabila sebuah meterai dibukakan, maka peristiwa yang terjadi akibat pembukaan meterai tersebut akan terus berlangsung sampai pada batas waktu yang ditentukan oleh Allah, adapun peristiwanya sebagai berikut:

1. Meterai I dan VII, apabila meterai ini dibuka, peristiwa akibat dibukanya meterai ini akan digenapi/berlangsung sampai awal masa pemerintahan Antikristus.

2. Meterai II sampai VI, apabila meterai ini dibuka, peristiwa akibat dibukanya meterai ini akan digenapi/berlangsung sampai akhir masa pemerintahan Antikristus.

Pembukaan Meterai Pertama. Wahyu 6:1-2.
"Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan".
Kita yakin bahwa pembukaan meterai ini bukanlah berbicara tentang "Antikristus", seperti ditafsirkan oleh kebanyakan orang. Apakah alasan dan keyakinan kita bahwa "Meterai Pertama" yaitu Kuda Putih bukanlah Antikristus ?

1. Antikristus, tidak akan dinyatakan sebelum ketujuh meterai dibuka dan digenapi keseluruhannya. Sebab sebelum gereja sempurna (Mepelai Kristus), disingkirkan ke padang gurun, Antikristus tidak akan pernah menyatakan diri, II Tesalonika 2:8.

2. Selain itu dikatakan bahwa Kuda Putih dan penunggangnya akan keluar sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. Sangat tidak mungkin antikristus akan keluar sebagai pemenang, bahkan akan merebut kemenangan (kemenangan secara terus menerus). Sebab firman Allah secara tegas menerangkan bahwaAntikristus akan dikalahkan pada waktu Tuhan Yesus datang kedua kali, II Tesalonika 2:8.

3. Putih, melambangkan kesucian, Matius 17:2; 28:3; Markus 9:3; Wahyu 1:14; 2:17; 3:4, 5,18; 19:8, 11.

4. Kedatangan Yesus kedua kali dinyatakan sebagai orang yang menunggang kuda putih dan bernama "Yang Setia", Wahyu 19:11. Ia diiringi dengan begitu banyak pasukan yang juga menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih.

Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Kuda Putih dan Penunggangnya dalam Wahyu 6:1-2 adalah Tuhan Yesus, yang bekerja dengan kuasa Roh Kudus di dalam Gereja Tuhan, menggenapi nubuatan nabi Yoel 2:28-29 untuk merebut kemenangan dalam pelayanan pemberitaan Injil, sampai Matius 24:14 dan Matius 28:18-20 digenapi dengan sempurna/penuh. Pelayanan pemberitaan Injil dengan kuasa Roh Kudus di dalam Gereja Tuhan, yang menjangkau seluruh dunia telah mulai berlangsung dan akan terus berlangsung sampai nubuatan nabi Habakuk digenapi. Habakuk 2:14 "Sebab bumi akan penuh dengan pengetahuan tentang kemuliaan Tuhan, seperti air yang menutupi dasar laut."

Pelayanan Gereja Tuhan dalam pemberitaan Injil yang disertai dengan kuasa Roh Kudus akan terus berlanjut sampai kepada puncaknya dan baru akan berhenti di awal pemerintahan Antikristus.

Kapan Meterai Pertama Dibuka ?
Daniel 12:4 "Tetapi engkau, Daniel sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya dan pengetahuan akan bertambah."
Firman Allah datang kepada Daniel dan memberikan pesan agar penglihatan yang telah Daniel lihat, tidak boleh diberitakan kepada siapapun baik dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Penglihatan itu diperintahkan untuk dimetaraikan, dan baru akan dibuka oleh Tuhan sendiri di akhir zaman.

Rasul Yohanes, menjelaskan kepada kita kapan dimulainya kurun waktu disebut sebagai akhir zaman. I Yohanes 2:18 "Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang kamu dengar, seorang Antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak Antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini adalah benar-benar waktu yang terakhir."

Rasul Yohanes menerangkan kepada kita bahwa waktu ini, yaitu saat ia menyampaikan pesan firman Allah kepada sidang yang dilayaninya adalah sebagai waktu atau zaman yang terakhir. Rasul Yohanes menulis surat kepada sidang jemaat, yang sekarang ini kita kenal dengan Surat Yohanes I, II dan III diperkirakan tahun 60-70 Masehi. Pada saat itu dia menyebut bahwa saat itu adalah waktu yang terakhir atau akhir zaman.
Dari sini dapat kita ambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan Akhir Zaman adalah suatu kurun waktu 2000 tahun, dimulai sejak Kematian Yesus, saat Yesus menggenapkan Taurat dan dimulainya zaman Perjanjian Baru, sampai saat kedatangan Yesus kedua kali. Atau sejak permulaan zaman Gereja (saat Gereja dilahirkan) sampai Gereja diangkat ke awan-awan pada kedatangan Yesus kedua kali.

Yang menjadi masalah sekarang adalah dalam kurun waktu 2000 tahun, sejak kedatangan Yesus yang pertama, sampai kedatangan Yesus kedua kali, di manakah kita dapat tempatkan secara tepat saat meterai pertama dibuka dan seterusnya, hingga ditiupnya sangkakala pertama sampai, dengan yang ketujuh, pada Saat kedatangan Yesus kedua kali.

Fakta Sejarah
Melihat kepada fakta sejarah yang terjadi di dalam Gereja Tuhan, kita dapat perkirakan, kapan dimulainya pembukaan Meterai I, sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh Firman Allah.

A. Sejak kematian Yesus di atas kayu salib, dikuburkan, bangkit dan naik ke sorga. Yesus mencurahkan Roh Kudus. Murid-murid memberitakan Injil ke seluruh dunia, seperti yang dipesankan Yesus kepada mereka (Matius 28:19-20). Tuhan turut meneguhkan pemberitaan Injil melalui pernyataan kuasa Allah, yaitu Roh Kudus, sehingga menuntut sejarah pada tahun 200 hampir seluruh pemimpin negara di dunia telah mendengar berita Injil.

B. Namun setelah kaisar Romawi, Constantinopel menjadi percaya kepada Kristus, dan agama Kristen menjadi agama negara, gereja mengalami penurunan, sampai kepada titik yang terendah. Gereja tidak lagi berdiri di atas kebenaran firman Allah. Tidak ada lagi berita penginjilan yang disampaikan oleh Gereja. Keadaan ini diperkirakan berlangsung mulai pertengahan abad ke 5 sampai dengan abad 15.

C. Pada abad 15 mulai terjadi titik terang, kebenaran Firman Allah kembali menjadi berita utama gereja. Hal ini berawal dari John Wyclife, seorang mahasiswa cerdas Oxford University menterjemahkan Alkitab yang pertama, pada abad 14. Kemudian pada abad 15, saat pertama kali mesin cetak ditemukan oleh Gutenberg (14550 Firman Allah bisa dimiliki dan dibaca oleh umat kristiani).

Pada abad 16 Martin Luther (1517), mengadakan reformasi dengan penekanan berita keselamatan yang terkenal dengan istila SOLA SCRIPTURA, SOLA GRACIA dan SOLA VIDE. Hanya oleh firman Allah, anugerah dan iman orang diselamatkan. Pada tahun 1535 muncullah John Calvin, yang terkenal dengan istilah Calvinis, yang menekankan berita Injil tentang iman kepada Allah.

Pada abad 17, tepatnya ada tahun 1612 John Smith, muncul dengan menekankan berita tentang Baptisan, yang ditekankan oleh firman Allah.

Pada abad 18, John Wesley, pada tahun 1739 terkenal dengan Gereja Methodis yang menekankan pentingnya berita penginjilan dengan menekankan bahwa setiap orang percaya harus hidup dalam kesucian.

Pada abad 19, yakni pada tahun 1865 di Inggris terjadi kegerakan dengan munculnya seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan, William Booth dengan aliran gereja yang disebut dengan Bala Keselamatan, yang menekankan kepada pelayanan sosial bagi orang-orang yang menderita. Berturut-turut muncul pelayan Tuhan lainnya seperti Charles Finney, DL Moody yang bergerak dalam pelayanan penginjilan disertai dengan kesembuhan Illahi dan pengembangan berita Injil melalui utusan Injil yang dikirim ke berbagai daerah dan negara.

Pada akhirnya di abad 20 terjadi Gerakan Pantekosta yang menekankan Baptisan Roh Kudus yang telah bermanifestasi dalam pelayanan dan hidup para rasul, dinyatakan kembali dalam orang-orang percaya. Terjadi kebangunan rohani pada tahun 1901 di Topeka USA, orang-rang yang percaya kepada Kristus dipenuhi dengan Roh Kudus. Disusul pada tahun 1904 di Wales, Inggris dan pada tahun 1906 di Azusa Street Los Angeles USA dan tahun 1921 merebak ke Indonesia.

Inilah titik awal, sebagai saat dimulainya pembukaan meterai pertama, yaitu kegerakan rohani, pemberitaan Injil disertai dengan demonstrasi kuasa Roh Kudus, yang terus bergerak membawa gereja kepada rencana Allah, sampai kepada kesempurnaan menjelang kedatangan Yesus kedua kali. (bdk Pusaka Rohani, oleh Pdt. W.D. Saerang S.Th.)

Pembukaan Meterai ke Dua. Wahyu 6:3-4.

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai ke dua aku mendengar makhluk yang ke dua berkata: 'Mari!' Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menunggangi, dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi sehingga saling membunuh dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar."

Kuda merah, berbicara tentang pertumpahan darah yang diakibatkan oleh terjadinya, peperangan. Peperangan yg dimaksud disini adl peperangan yg meliputi eluruh bangsa di dunia.

Penggenapan pembukaan meterai kuda merah ini dimulai pada saat peristiwa Perang Dunia I, tahun 1914-1918. Pada Perang Dunia I jumlah orang yang menjadi korban adalah 5449 orang disusul dengan Perang Dunia II, tahun 1941-1945, dan yang menjadi korban sebanyak 7738 orang.

Sampai saat ini kuda merah bergerak terus dengan menciptakan perang antar negara, yang mengakibatkan suara deru perang yang terus terdengar dan sudah barang tentu memakan korban yang jumlahnya semakin meningkat sebagaimana yang dinubuatkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius 24:6-7.
Pada akhirnya peperangan karena dibukanya meterai kuda merah ini sampai kepada puncaknya, yaitu perang Harmagedon, perang yang mencakup seluruh kekuatan dunia melawan kedatangan Yesus kedua kali dan jumlah orang yang akan menjadi korban murka Allah adalah tidak dapat lagi dihitung jumlahnya dan Alkitab menggambarkan suatu genangan darah yang tingginya mencapai kekang kuda.(Wahyu 19:19).

Pembukaan Meterai Ke Tiga. Wahyu 6:5-6.
"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: 'Mari!' Dan aku melihat: sesungguhnya ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu barkata: 'Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu.'

Kuda hitam berbicara tentang bencana kelaparan - Matius 24:7b "… akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tampat." Markus 13:8 "Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru."

Dalam bahasa Inggris dikatakan: "… Akan ada kelaparan dan huru-hara." Di mana ada bencana kelaparan, di sana akan terjadi huru-hara atau kekacauan. Orang akan menghasut, menakut-nakuti, mengacaukan untuk menciptakan keresahan, kegelisahan dan penderitaan, keadaan demikian akan memperparah situasi. Tidak heran kalau korban jiwa akan semakin banyak, bukan saja diakibatkan adanya kelaparan, tetapi diperparah dengan huru-hara.

Meterai ketiga, sudah dibuka. Pada tahun 1930 pernah terjadi kelaparan yang meliputi seluruh dunia. Sejarah mencatat bahwa akibat bencana kelaparan di Rusia dicatat 5 juta jiwa menjadi korban. Demikian di RRC, India dan diberbagai negara di belahan dunia. Keadaan ini akan berlangsung terus sampai saat kedatangan Yesus kedua kali. Gejala akan terjadinya krisis pangan yang mencapai skala dunia, sudah dapat dirasakan sekarang. Dilihat dari tanah yang menjadi mandul, tanpa pupuk, lahan pertanian yang semakin sempit, ditambah dengan huru-hara yang menimbulkan peperangan antar etnis/suku dan golongan menyebabkan orang sibuk saling membunuh, bukan bekerja. Akibat situasi di atas, tidak heran dan tidak berlebihan apabila bahan pangan menjadi sangat mahal, firman Allah menggambarkan adanya kesulitan mendapatkan bahan pangan, dengan penunggang kuda yang memegang timbangan. Hal ini memberi kesan bagaimana masyarakat akan menghadapi masa di mana bahan makanan akan diperoleh dengan cara diperketat. Kalaupun diberikan kesempatan untuk membeli, harganya tidak sesuai dengan penghasilan yang didapat oleh seorang yang berstatus sebagai pekerja.

Walaupun kondisi ekonomi begitu sulit, tetapi gereja Tuhan, orang-orang percaya yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus, yang digambarkan dengan "MINYAK" dan "ANGGUR" tidak akan dirusakkan, artinya akan dipelihara Allah dengan cara yang ajaib. Seperti Allah sudah memelihara janda di Sarfat (I Raja-raja 17:7-24; II Raja-raja 4:1-7).

Pembukaan Meterai Ke Empat. Wahyu 6:7-8.

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: 'Mari!' Dan aku melihat sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang dan dengan kelaparan dan sampar dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi."

Gabungan antara warna hijau dan kuning menghasilkan warna pucat. Apabila daging segar dibiarkan menjadi busuk, maka warna daging tersebut berubah menjadi abu-abu/pucat. Pembukaan meterai ini berbicara tentang kematian yang melanda penduduk dunia, dikarenakan perasaan ketakutan yang melanda lapisan masyarakat, ditambah dengan adanya epidemi (wabah penyakit), yang tak terobati.
Penyakit yang menyebabkan kematian manusia baik itu jantung, kanker belum juga teratasi. Telah bermunculan pula jenis penyakit baru yang sampai sekarang belum ada obatnya. Seperti AIDS, Virus Ebola di Afrika, suatu penyakit sejenis AIDS yang penularannya lebih mudah dibandingkan AIDS. Belum lagi adanya penyakit Antraks, yang bukan saja dapat menyerang hewan, tetapi juga bisa menular kepada manusia. Jangan lupa bahwa kematian yang diakibatkan oleh pembukaan Meterai II dan III terus berlanjut, disusul dengan IV dan seterusnya. Tidak heran apabila "penunggang kuda hijau kuning" diberikan kuasa untuk membunuh seperempat penduduk dunia. Semua ini memberikan kepada kita suatu gambaran tentang situasi dunia yang mengerikan di akhir zaman, karena manusia begitu mudah untuk mengalami kematian.

Pembukaan Meterai Ke Lima. Wahyu 6:9-11.

"Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kelima, aku melihat di bawah mezbah jiwa-jiwa mereka yang dibunuh karena firman Allah dan oleh karena kesaksian yang mereka miliki. Dan mereka berseru dengan suara nyaring, katanya: 'Berapa lamakah lagi, ya Penguasa yang kudus dan benar, Engkau tidak menghakimi dan tidak membalaskan darah kami kepada mereka yang diam di bumi?' Dan kepada mereka masing-masing diberi sehelai jubah putih dan kepada mereka dikatakan, bahwa mereka harus beristirahat sedikit waktu lagi hingga genap jumlah kawan-kawan pelayan dan saudara-saudara mereka, yang akan dibunuh sama seperti mereka."

Meterai kelima berbicara tentang penganiayaan terhadap orang-orang percaya yang berpegang kepada firman Allah dan karena kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus. Pada pembukaan Meterai Pertama (Kuda Putih) sudah kita bahas, bahwa Kristus akan bekerja oleh Kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang-orang percaya, menyebabkan orang-orang percaya bukan saja berpegang kepada firman Allah, tetapi lebih jauh firman Allah dan Roh Kudus mendorong orang-orang percaya menjadi saksi-saksi Kristus yang militan.

Konsekwensi gereja yang hidup dalam firman Allah dan memberitakan kesaksian tentang Kristus, selain menghasilkan jiwa-jiwa baru yang bertobat dan percaya kepada Yesus, tetapi gereja juga mengalami aniaya. Matius 24:9 "Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu."

Kalau kita membaca Kisah Rasul 4:27-31 di satu sisi ada anggota jemaat yang mengalami tekanan dan penganiayaan, baik dari pejabat pemerintah, maupun masyarakat. Tetapi di sisi lain, mereka berani memberitakan Injil oleh kekuatan kuasa Roh Kudus, walaupun konsekwensinya mereka harus mengalami aniaya. Posisi para syahid yang berteriak menuntut pembalasan Tuhan bagi orang-orang yang ada di bumi karena telah menganiaya mereka, yaitu di bawah mezbah. Mengapa di bawah mezbah? Imamat 4:7 "Kemudian imam itu harus membubuh sedikit dari darah itu pada tanduk-tanduk mezbah pembakaran ukupan dari wangi-wangian yang ada di hadapan Tuhan di dalam Kemah Pertemuan dan semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan."
Hal ini memberikan pengertian yang begitu indah bagi kita sekalian bahwa seorang anak Tuhan yang mempertahankan iman dan kesaksiannya kepada Yesus sampai menyerahkan nyawanya, menjadi syahid. Di mata Tuhan kehidupannya merupakan korban yang dipersembahkan di mezbah Tuhan dan menjadi korban wangi-wangian yang memuaskan Tuhan. (Kejadian 4:2-10; Matius 23:34-36; Ibrani 11:4; 12:24).
Permohonan mereka didengar dan diperhatikan Tuhan, tetapi mereka diminta untuk bersabar dan beristirahat sedikit waktu lagi untuk menanti saudara-saudara seiman yang lain, yang akan mengalami pengalaman yang sama, yaitu menjadi syahid karena mempertahankan firman Allah dan kesaksian Kristus. Apabila jumlah/bilangan orang-orang yang mengalami syahid sudah genap, barulah pembalasan itu akan Allah lakukan terhadap orang-orang jahat.

Keterangan ini memberi beberapa kesimpulan kepada kita bahwa:
1. Setelah pembukaan meterai kelima, yakni kematian para syahid Kristus, bukan berarti syahid akan berhenti sampai di situ. Tidak ! Masih akan ada syahid-syahid lainnya yang akan menyusul. Mereka dibunuh karena mempertahankan firman Allah dan kesaksian Yesus.

2. Puncak kematian para syahid akan terjadi pada masa pemerintahan antikristus. Orang-orang percaya yang tidak mengalami pengalaman Roh Kudus dua kali ganda, akan menjadi gereja yang ketinggalan (lima gadis bodoh, Matius 25:1-13). Mereka akan menghadapi antikristus, tetapi mereka akan mempertahankan imannya dengan merelakan nyawanya. Selain itu, mereka yang mengalami syahid adalah orang-orang Yahudi yang percaya kepada pemberitaan Injil yang disampaikan oleh Musa dan Elia, Wahyu 11:1-10. Selain itu Musa dan Elia pun akan mengalami pengalaman syahid.

3. Pembalasan Tuhan terhadap orang-orang jahat, yaitu mereka yang telah menganiaya orang-orang percaya, akan dilaksanakan setelah jumlah orang-orang yang mati dengan cara syahid itu genap seluruhnya. Ada orang-orang percaya yang menuruti hukum Allah dan kesaksian Yesus, yang masuk dalam masa tiga setengah tahun pemerintahan Antikristus (Wahyu 12:17). Mereka akan bertahan dan tidak mau menjadi pengikut dan menyembah Antikristus dan juga tidak mau menerima meterai Antikristus (666) (Wahyu 20:4).

Mereka akan menjadi syahid yang melengkapi jumlah orang-orang yang mati syahid seperti yang telah ditetapkan jumlahnya oleh Tuhan. Dengan demikian pembalasan akan dijatuhkan Allah kepada orang-orang jahat yang telah menganiaya orang-orang benar itu terjadi pada akhir masa tiga setengah tahun pemerintahan Antikirtus, tepatnya pada saat kedatangan Yesus kedua kali dalam peperangan Harmagedon.

Pembukaan Meterai Ke Enam. Wahyu 6:12-17.

Maka aku melihat, ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keenam sesungguhnya terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. Dan bintang-bintang di langit berjatuhan ke atas bumi bagaikan pohon ara menggugurkan buah-buahnya yang mentah, apabila ia digoncang angin yang kencang.

Maka menyusutlah langit bagaikan gulungan kitab yang digulung dan tergeserlah gunung-gunung dan pulau-pulau dari tempatnya. Dan raja-raja di bumi dan pembesar-pembesar serta perwira-perwira dan orang-orang kaya serta orang-orang berkuasa dan semua budak serta orang merdeka bersembunyi ke dalam gua-gua dan celah-celah batu karang di gunung. Dan mereka berkata kepada batu-batu karang itu: Runtuhlah menimpa kami dan sembunyikanlah kami terhadap Dia. Yang duduk di atas takhta dan terhadap murka Anak Domba itu. Sebab sudah tiba hari besar murka mereka dan siapakah yang dapat bertahan? 

Semua yang dibangun dan dibanggakan sebagai suatu karya agung, apakah itu gedung, dan berbagai penemuan di bidang ilmu pengetahuan dan tehnologi, menjadi luruh tidak dapat bertahan menghadapi bencana alam ketika meterai ke enam dibuka. Adapun bencana alam yang terjadi meliputi:

1. Gempa bumi yang dahsyat. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, frekuensi terjadinya gempa meningkat secara mencolok, misalnya Abad XV terjadi 150 kali, Abad XVI terjadi 153 kali, Abad XVII terjadi 378 kali, Abad XVIII teradi 640 kali, Abad XIX terjadi 2119 kali, Abad XX telah terjadi lebih dari 30000 kali gempa (Matius 24:29-30; Markus 13:24-26; Lukas 21:25-33; Ibrani 12:26-27).

2. Matahari menjadi hitam bagai karung rambut dan bulan menjadi merah. Bisa dibayangkan, apa yang terjadi dengan cuaca yang akan mempengaruhi musim dan iklim bumi. Yang paling berpengaruh langsung adalah suhu udara bumi. Negara tropis seperti Indonesia akan menjadi dingin karena pengaruh matahari yang menjadi hitam kelam. Apa jadinya dengan negara-negara dingin di Eropa, Amerika dan sebagainya. Tentunya menjadi beku, yang menyebabkan kematian banyak orang karena perubahan cuaca yang drastis.

3. Bintang-bintang berjatuhan. Goncangan yang dahsyatpun dialami oleh benda-benda langit, yaitu bintang-bintang dan planit lainnya, sehingga satu dengan lainnya saling bertabrakan, karena tidak bergerak lagi menurut garis edar yang benar. Pecahan planet tersebut sebahagian akan menimpa bumi sehingga menimbulkan kerusakan yang hebat, terhadap sawah ladang, bangunan sungai dan berbagai segi kehidupan manusia lainnya. Terjadi perubahan ekologi yang luar biasa, yang sangat berpengaruh kepada kehidupan manusia.

4. Langit menyusut, gunung dan pulau-pulau bergeser dari tempatnya. Pergerakan kerak bumi, menyebabkan pulau dan gunung-gunung bergeser dari tempatnya. Akibat fatal yang akan ditimbulkan apabila pulau-pulau berpenduduk tenggelam karena pergeseran tersebut dan pulau-pulau baru muncul. Sudah barang tentu akan banyak korban jiwa akibat bencana-bencana tersebut.

Akhirnya, manusia yang terluput dari bencana dahsyat itu sujud bertelut, dengan perasaan takut yang begitu dalam. Penginjilan yang dilakukan oleh orang-orang percaya menghasilkan jiwa-jiwa yang bertobat, walaupun mereka harus menghadapi aniaya seperti yang terjadi saat dibukanya meterai kelima. Tetapi pembukaan meterai keenam membuat banyak orang menjadi sadar, sehingga hal ini menghasilkan kegerakan rohani yang besar, sehingga orang-orang bertobat ketakutan dan mereka mencari Tuhan.

Pembukaan Meterai Ke Tujuh. Wahyu 8:1-5.

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Lalu aku melihat ketujuh malaikat, yang berdiri di hadapan Allah dan kepada mereka diberikan tujuh sangkakala. Maka datanglah seorang malaikat lain dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah. Lalu malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari mezbah dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh, disertai halilintar dan gempa bumi. 
 
Pembukaan meterai yang ketujuh, adalah saat Pernikahan Kristus Dengan Gereja. Dalam kitab Wahyu 12:1-6, perempuan yang adalah gambaran Gereja Tuhan Yang Sempurna (istri Kristus) dalam keadaan mengandung, bahkan sedang menentikan saatnya untuk melahirkan. Setelah Iblis dicampakkan ke bumi, iblis akan melantik Antikristus (Wahyu 13:2) dan saat itulah Antikristus akan menyatakan diri dan mulai berkuasa di atas bumi ini selama tiga setengah tahun.

Dengan demikian kita dapat mengambil kesimpulan bahwa: Apabila meterai ketujuh digenapi, yaitu saat dilangsungkannya Pernikahan Kristus (Mempelai Laki-laki) dengan Gereja (Mempelai Perempuan yaitu orang percaya yang sempurna, yang digambarkan dalam Injil Matius 25:1-3 adalah lima gadis bijaksana), tentunya kita tinggal menghitung hari, bahwa saat Antikristus dinyatakan, sudah sangat dekat sekali. Sebab itu kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk saat yang sangat istimewa itu, yaitu menjadi Gereja Tuhan Yang Sempurna. Jangan sampai kita tidak termasuk Gereja Yang Disempurnakan (Lima Gadis Bodoh) yang tidak masuk dalam pesta pernikahan bersama Kristus.

Namun sebelum kita membahas kelanjutan peristiwa tersebut di atas, kalau kita perhatikan bahwa "Pembukaan Meterai I sampai dengan VI", ditulis secara langsung atau berturut-turut. Tetapi antara Pembukaan Meterai VI ke Pembukaan Meterai VII, diselingi oleh peristiwa yang dicatat dalam kitab Wahyu 7. Kitab Wahyu fasal 7 dibagi dalam dua perikop antara lain: Wahyu 7:1-8 yaitu tentang orang-orang yang dimeteraikan dan Wahyu 7:9-17 tentang orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya. Siapakah kedua kelompok orang yang dicatat dalam kitab Wahyu fasal 7 ini?

Pemeteraian. (Wahyu 7:1-8).
Kalau kita perhatikan peristiwa pembukaan ketujuh meterai. Ada hal yang menarik yang tidak boleh kita lewatkan bagitu saja. Sejak dibukanya Meterai I sampai VI, semuanya dibuka secara berurutan. Tetapi sebelum meterai yang ketujuh dibuka, Kitab Wahyu secara khusus mencatat peristiwa yang dicatat dalam Fasal 7, terdiri dari dua perikop antara lain:
Ayat 1-8 "Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel."
Ayat 9-17 "Orang banyak yang tidak terhitung banyaknya."

Siapakah dua golongan orang dicatat dalam Fasal 7 ini?
Kalau peristiwa ini dicatat secara khusus, sebelum suatu peristiwa besar terjadi yaitu pembukaan Meterai ke 7, yakni "Perkawinan" antara Kristus dan Gereja. Kita perlu menyelidikinya supaya semakin jelas bagi kita rahasia besar, yang Paulus sampaikan kepada jemaat di Efesus, dalam surat Efesus 5:32 "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Ikatan perkawinan antara laki-laki dan perempuan, adalah gambaran ikatan hubungan antara Kristus dengan gerejaNya, yang akan masuk dalam suatu perkawinan rohani yang penuh rahasia.

Orang-orang Yang Dimeteraikan. Wahyu 7:1-8.
Wahyu 7:1 "Kemudian daripada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiap di darat atau di laut atau di pohon-pohon."

Empat malaikat ditugaskan Allah untuk menahan angin agar tidak bertiup. Dengan demikian tercipta suasana yang begitu teduh, tenang dan diam di seluruh muka bumi. Mengapa harus tercipta suasana yang tenang terlebih dahulu, sebelum dilakukan Pemeteraian terhadap hamba-hamba Tuhan?

Dalam Kitab Daniel 7:2-7, apabila keempat angin diizinkan bertiup di atas laut yang besar akan menyebabkan:

Daniel 7:3 "… dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain." Keempat binatang yang muncul ini berbicara tentang munculnya empat pemimpin/raja dunia yang menguasai seluruh kerajaan dunia. Binatang atau pemimpin/raja tersebut digambarkan dengan binatang buas, yang kalau dihubungkan dengan sejarah adalah:

Ayat 4, seekor binatang seperti singa, bersayap empat seperti burung rajawali, inilah Kerajaan Mesir yang pernah menguasai hampir seluruh bagian kerajaan di dunia ini.

Ayat 5, seekor binatang, seperti beruang dengan tiga tulang rusuk ada dimulutnya, inilah Kerajaan Babel dengan seorang pemimpin dunia yang terkenal, yaitu Nebukadnezar.

Ayat 6, seekor binatang, macan tutul dengan empat sayap burung pada punggungnya, berkepala empat. Inilah Kerajaan Romawi yang terkenal dengan kekaisarannya.

Ayat 7, seekor binatang yang menakutkan, dahsyat dan sangat kuat. Dengan gigi besar melahap dan meremukkan. Sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Model/rupa binatang yang keempat ini berbeda dengan binatang-binatang sebelumnya, selain itu ia bertanduk sepuluh. Binatang ini tidak lain adalah antikristus, yang akan menjadi diktator dunia, di mana seluruh kerajaan dunia takluk kepada dia dan dia akan berkuasa.

Kesimpulan: Keempat malikat ditugaskan menahan angin, mengandung arti bahwa antikristus yang digambarkan dengan binatang yang menakutkan dan dahsyat itu akan ditahan/belum akan menyatakan diri, sebelum Gereja (Mempelai perempuan Kristus) dimeteraikan kemudian menikah dengan Kristus, melahirkan anak laki-laki akhirnya disingkirkan ke padang gurun. II Tesalonika 2:6-7 "Dan sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri pada waktu yang telah ditentukan baginya. Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya .."


Yang memeteraikan 144.000 orang. Wahyu 7:2-3.
"Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit, ia membawa meterai Allah yang hidup, dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, jangan merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!"

Yang memeteraikan hamba-hamba Allah berjumlah 144.000 orang, bukanlah malaikat yang menahan keempat angin, melainkan "seorang malaikat lain" yang datang dari tempat matahari terbit (Timur).

1. Timur atau tempat matahari terbit berbicara tentang sorga.
Orang Majus datang dari Timur, dimungkinkan mereka adalah para utusan sorgawi yang menjadi saksi kelahiran Yesus (Matius 2:1-2).
Kemah Tabernakel dibangun menghadap ke sebelah Timur, menghadap ke arah sorga.
Matius 24:27 Kedatangan Yesus kedua kali, seperti kilat yang memancar dari timur ke barat.

2. Malaikat yang datang dari arah timur (sorga) bukan saja membawa meterai Allah, tetapi sekaligus memeteraikan 144.000 hamba-hamba Allah dengan meterai yang dibawanya. Kita tahu bahwa yang berhak membuka meterai dan memberi meterai adalah Yesus (Wahyu 5:5; Markus 1:8). Dengan demikian malaikat yang lain, yang datang dari Timur, tidak lain adalah Tuhan Yesus Kristus.

Siapakah 144.000 Orang? Wahyu 7:1-8.
Wahyu 7:4 "Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel." Secara jelas, ayat ini menerangkan kepada kita bahwa orang-orang yang dimeteraikan yaitu hamba-hamba Allah berjumlah 144.000 orang.

Ada yang menafsirkan, 144.000 orang dalam ayat ini adalah para penginjil Yahudi, yang akan memberitakan Injil ke seluruh dunia, sehingga terjadi kebangunan rohani yang besar, karena seluruh dunia akan percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Alasan mereka adalah hamba-hamba Allah yang jumlahnya 144.000 orang tersebut terdiri 12 suku Israel, di mana setiap suku, diwakili oleh 12.000 orang. Perhatikan: Wahyu 7:4 "… semua suku keturunan Israel." Tetapi, kalau kita cermati dengan seksama, dan menghubungkan Wahyu 7 dengan Wahyu 14:4, ke 144.000 orang yang disebut sebagai hamba-hamba Allah ini adalah:

Pertama, sebagai pengikut Anak Domba, Kedua, mereka adalah orang-orang yang telah ditebus oleh Anak Domba (Yesus). Apakah mereka bangsa Israel secara lahiriah? Tentang bangsa Israel, kita dapat pelajari bangsa ini dari beberapa fakta antara lain:

1. Fakta Kini,
Secara individual, tidak menutup kemungkinan ada orang-orang Israel yang percaya kepada Yesus, bahkan menjadi pelayan Tuhan (hamba Allah). Tetapi mereka tidak dapat kita sebut sebagai orang-orang yang mewakili 12 suku bangsa Israel. Sebab dari jumlah ke seluruhan bangsa Israel sekarang ini, yang benar-benar percaya kepada Yesus, sangat sedikit sekali. Secara umum kalau kita bertemu orang Israel, kesan kita adalah mereka tidak percaya kepada Yesus. Hal ini terjadi sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya 53:1, yang kemudian dipertegas lagi dalam Injil Yohanes 12:37-41.

2. Fakta Sejarah.
Kerajaan Utara/Kerajaan Israel. Dalam I Raja-raja 12:1-24 dicatat tentang awal perpecahan kerajaan Israel, tepatnya pada tahun 932 SM. Sepuluh suku berada dibawah pimpinan Yerobeam, mereka menempati bagian utara tanah Kanaan. Kerajaan ini seringkali disebut sebagai "Kerajaan Utara." Tetapi lebih sering disebut sebagai Kerajaan Israel dengan ibu kotanya adalah Samaria. Pada tahun 722 SM, kesepuluh suku yakni Kerajaan Israel ditawan oleh raja Asyur, sejarahnya dicatat dalam II Raja-raja 17:3-23. Sejak penawanan tersebut, tidak ada satu orangpun dari tawanan tersebut kembali ke tanah Kanaan (Israel). Sebagian kecil dari orang Israel yang tidak turut ditawan ke Asyur, telah berasimilasi dengan orang-orang Asyur, yang ditempatkan di wilayah Israel (Samaria).

Kerajaan Selatan/Kerajaan Yudea. Dua suku lainnya, yaitu Yehuda dan Benyamin, di bawah pimpinan seorang raja bernama Rehabeam, mereka menempati bagian selatan tanah Kanaan, Kerajaan ini sering kali disebut juga sebagai kerajaan Selatan, tetapi sering disebut sebagai Kerajaan Yehuda, dengan ibu kotanya Yerusalem. Pada tahun 608 SM, kedua suku yang disebut sebagai Kerajaan Yehuda ini ditawan oleh Nebukadnezar ke Babel (II Raja-raja 24:8-17). Tetapi pada tahun 538 SM, atas perintah raja Arthasasta, para tawanan diijinkan kembali ke Yerusalem untuk membangun kota Yerusalem dan Bait Allah.

3. Fakta Firman Allah.
I Petrus 2:9 "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib." 
 
Roma 2:28-29 "Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah." 
 
Galatia 3:27-28 "Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus."

Dari ketiga fakta ini saja, dapat kita buktikan bahwa yang dimaksud dengan 144.000 orang dalam Wahyu 7 dan 14, bukan menunjuk kepada bangsa Israel secara lahiriah, dengan alasan:

Pertama, Bangsa Israel yang ada sekarang di Palestina, bukanlah bangsa Israel yang terdiri dari 12 suku Israel, yang beradal dari anak-anak Yakub.

Kedua, Orang yang dimeteraikan dalam Wahyu 7 dan 14 bukanlah bangsa Israel secara jasmani, tetapi bangsa Israel secara rohaniah, yaitu setiap orang yang berada/percaya kepada Yesus, yang hidupnya sesuai dengan kualifikasi yang telah Allah tentukan. Semuanya terjadi bukan secara kebetulan, tetapi merupakan bukti kepada kita bahwa bangsa Israel telah gagal melaksanakan rencana Allah, sehingga Allah melaksanakan rencanaNya di dalam Yesus Kristus (Roma 11:11-24). Selain itu Allah izinkan semuanya terjadi untuk menunjukkan kepada kita bahwa Allah tidak menggenapi rencanaNya hanya melalui satu bangsa tertentu di dunia ini, tetapi dalam hidup setiap orang yang berada/percaya di dalam Kristus. Tentang bangsa Israel secara lahiriah Allah tetap menempatkan mereka sebagai biji mata Allah , di mana Allah punya rencana untuk menyelamatkan mereka, melalui Tuhan Yesus Kristus.

Ketiga, Bangsa Israel secara umum, baru percaya dan menerima Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat pada masa pemerintahan Antikristus, saat itu Allah secara khusus menghadirkan Musa dan Elia untuk menerangkan ttg Yesus di tengah-tengah bangsa Yahudi (Why 11:1-14).

Gereja Yang Sempurna
Dalam Efesus 5:32, Gereja Yang Sempurna, dikiaskan sebagai "Mempelai Wanita" yang akan menikah dengan Kristus, yang digambarkan sebagai "Mempelai Pria." Sedangkan kalau kita mempelajari Wahyu 7:1-8, perikop ini berbicara tentang bagian dari Gereja Sempurna, yang menandai statusnya sebagaimana yang telah diterangkan oleh rasul Paulus dalam surat II Korintus 11:2, adalah sebagai "Perawan Suci."

Dalam I Korintus 12:12-14 hubungan antara Kristus dan Gereja digambarkan seperti hubungan "Kepala" yaitu Kristus dan "tubuh" yaitu Gereja/Orang-orang percaya secara universal. Sedangkan dalam kitab Efesus 5:22-33 hubungan antara Kristus dan Gereja digambarkan seperti hubungan "suami" yaitu Kristus dan "istri" yaitu Gereja/orang-orang percaya.

Dalam I Korintus 12:13 setiap orang percaya, yang mengalami kelahiran baru oleh pekerjaan Firman dan Roh Kudus dibaptiskan (dimasukkan) menjadi bagian dari Gereja Tuhan secara Universal yang digambarkan dengan gambaran tubuh mempelai wanita Kristus.

Penempatan setiap orang percaya dalam bagian "Tubuh Mempelai Wanita Kristus" bukan menurut keinginan kita, tetapi Allah sendiri yang menetapkannya, di mana posisi kita berada dan ditempatkan, I Korintus 12:18 "Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendakiNya."

Ada orang-orang percaya yang ditempatkan dalam bagian tubuh mempelai wanita Kristus untuk menempati bagian dari sel-sel pada telinga, mata, hidung, mulut, pipi, bahu, lengan, dada, perut, tangan, jari-jari tangan, paha, sampai kepada kaki dan jari-jarinya.

Tetapi orang-orang yang dimaksud dalam Wahyu 7:1-8 yang berjumlah 144.000 orang adalah merupakan orang-orang yang secara khusus menempati bagian yang paling spesifik dari "Mempelai Wanita Kristus" (Gereja Tuhan Yang Sempurna), yang menandai kegadisan dan kedudukannya sebagai Mempelai Wanita Kristus.

Dari keterangan Wahyu 14:1-5 pengertian kita akan lebih diperjelas, siapakah orang-orang yang akan menempati bagian yang paling spesifik yaitu menempati bagian dari rahim Mempelai Wanita Kristus (Gereja Tuhan Yang Sempurna).

Ayat 1 "Dan aku melihat: sesungguhnya Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis namaNya dan nama BapaNya."

Mereka adalah orang-orang yang telah dibaptis dalam Nama Allah: Bapa dan Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Ayat 2-3 "Dan aku mendengar suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain daripada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu."

Ada suatu pengalaman yang tidak dialami oleh bagian dari Gereja lainnya, kecuali dialami oleh 144.000 orang ini. Pengalaman ini terekspresi melalui nyanyian yang mereka nyanyikan yang tidak bisa dinyanyikan oleh yang lainnya, sebab hanya merekalah yang mengalami secara langsung suatu pengalaman yang sangat istimewa dengan Kristus. Ayat 4 "Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu."

Dari ayat ini jelas kepada kita bahwa orang-orang yang jumlahnya 144.000 orang ini, adalah bagian dari Gereja Tuhan Yang Sempurna, yang menempati bagian yang paling spesifik dan mempelai wanita Kristus (bagian rahim), dan mereka adalah "perempuan."

Melihat sekilas dari ayat di atas, banyak orang yang menafsirkan bahwa mereka adalah orang-orang percaya baik itu pria ataupun wanita. Tetapi dilihat dari peranannya dalam bagian Gereja Tuhan Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus), 144.000 orang hamba Allah ini adalah para wanita. Hal ini diperkuat dari keterangan ayat tersebut di atas.

Perhatikan kalimat atau kata dalam ayat ini:
"Mereka murni sama seperti perawan" Kata murni atau asli, menjelaskan kepada kita bahwa 144.000 orang ini adalah orang-orang yang menjaga hidup dalam kekudusan, baik roh, jiwa maupun tubuh (I Tesalonika 5:23).
"Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan" Ke 144.000 orang hamba Allah, menjaga hidup dalam kekudusan sebagai milik Kristus, salah satu cara yang dilakukannya antara lain: "Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan," kalimat ini bisa menimbulkan kesan bahwa mereka adalah laki-laki. Tidak! Mereka adalah perempuan-perempuan yang menjaga hidupnya tetap kudus dengan jalan tidak mencemarkan diri seperti apabila seorang perempuan mencemarkan diri dengan lawan jenisnya.
"Murni - perawan" Kata perawan dalam bahasa Inggris dipakai kata 'virgin' kata ini bukan hanya diperuntukkan bagi wanita, tetapi seorang pria yang belum menikah juga bisa disebut sebagai virgin (bujang). Tetapi kata perawan dalam bahasa Yunani dipakai kata PARTENOS - "Unmarried Young Women" artinya Para Wanita Muda Yang Tidak Menikah.

Kesimpulan
Jelas sekarang kepada kita bahwa 144.000 orang dalam Wahyu 7:1-8 dan Wahyu 14:1-5 adalah bagian dari Gereja Tuhan Yang Sempurna, bukan sepenuhnya dari bangsa Israel secara jasmani/lahiriah, tetapi Israel rohani, dan mereka merupakan orang yang Allah tempatkan secara khusus pada bagian rahim Mempelai Wanita Kristus dan jenis kelamin mereka adalah perempuan.

Tujuan Pemeteraian
Ada beberapa maksud/tujuan, mengapa Gereja Yang Sempurna (hamba-hamba Allah) dimeteraikan, antara lain adalah:
Efesus 1:13-14 jaminan untuk kita menerima janji-janji Allah secara penuh.
II Korintus 1:21-22 sebagai tanda bahwa kita adalah milik Allah.

Efesus 4:30 kita berada dalam jaminan pemeliharaan Allah terhadap berbagai hal yang akan kita hadapi menjelang kedatangan Yesus kedua kali. Tidak akan mengalami dampak peniupan sangkakala 1 - III (Wahyu 8:6-13) dan sebagainya.

Nanti kita akan pelajari bahwa setelah Gereja Yang sempurna (Mempelai Wanita Kristus) dimeteraikan kemudian masuk dalam pernikahan dengan Kristus, pada pembukaan Meterai VII (Wahyu 8:1). Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus/Lima Gadis Bijaksana), untuk beberapa waktu masih berada di tengah-tengah masyarakat secara umum di dunia ini. Lebih tepat belum disingkirkan ke padang gurun. Sampai tiba saatnya pada peniupan Sangkakala Allah IV.

Jadi pada saat peniupan Sangkakala Allah I-III, Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus) yang sudah menikah dengan Kristus akan menyaksikan akibat yang ditimbulkan oleh Peniupan Sangkakala I-III. Tetapi Gereja Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus), tidak akan terkena malapetaka yang ditimbulkan. Pada saat itu keadaannya sama seperti, ketika bangsa Israel berada di tanah Gosyen, Mesir yang tidak terkena tulah-tulah yang diadakan bagi bangsa Mesir (Keluaran 7-11). Baca pula Mazmur 91:7-9.
Hal ini terjadi karena Gereja Tuhan Yang Sempurna (Mempelai Wanita Kristus/Lima Gadis Bijaksana), telah dimeteraikan, sehingga tidak bisa jatuh lagi dalam dosa dan tidak akan terkena malapetaka apapun.

Orang-orang Yang Tidak Dimeteraikan. Wahyu 7:9-17. 
Selanjutnya Wahyu 7:9-17, menjelaskan kepada kita bahwa kepada rasul Yohanes diperlihatkan tentang suasana dan formasi sorga dan kegiatan yang dilakukan oleh seluruh penghuni sorga di hadapan hadirat Anak Domba Allah (Yesus).

Dalam ayat 13, salah seorang dari kedua puluh empat tua-tua bertanya kepada Yohanes: "Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang? Tua-tua itu menjelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.

Inilah Gereja Yang Tidak Dimeteraikan (Lima Gadis Bodoh), yang tidak masuk dalam bagian Gereja Yang Sempurna. Pada waktu Gereja Yang Sempurna disingkirkan ke padang gurun dengan dua buah sayap burung nasar yang besar (Wahyu 12:6, 14). Mereka tertinggal dan masuk ke dalam masa pemerintahan Antikristus selama tiga setengah tahun.

Tetapi menjadi sasaran kemarahan naga (iblis), melalui tangan Antikristus (Wahyu 13:7). Mereka diperangi, disiksa dan dianiaya. Tetapi mereka tetap berpegang kepada hukum-hukum Allah dan mempertahankan kesaksian Yesus (Wahyu 20:4). Mereka tidak mau menyembah binatang (Antikristus), demikian juga patung Antikristus, bahkan mereka tidak mau menjadi anggota Antikristus dengan jalan menerima tanda pada dahi dan tangan mereka, yaitu tanda 666.

Karena mereka menang melawan Antikristus dengan cara mempertahankan pelayanan penebusan darah Yesus di atas kayu salib, maka kepada mereka diberikan jubah putih. Mereka berhak untuk masuk ke dalam kerajaan Sorga, berdiri di depan takhta Anak Domba, menyembahNya dan bersukacita bersama orang percaya lainnya dalam kemuliaan. Mereka tidak akan menderita lagi, baik penderitaan fisik maupun batin. Mereka bersukacita selama-lamanya.

Perkawinan Kristus Dengan Gereja
Perkawinan Kristus (Mempelai Laki-laki) dengan Gereja (Mempelai Perempuan) terjadi di bumi ini, setelah Gereja Yang Sempurna dimeteraikan. Ada orang yang bertanya, kalau begitu berapa kali Yesus harus datang ke dalam dunia ini?
Adapun proses perkawinan Kristus dengan Gereja sampai kepada kelahiran Anak Laki-laki, adalah seperti yang telah terjadi pada waktu Maria mengandung dan melahirkan Yesus. Roh Kudus turun ke atas Maria, lalu Maria mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan diberi nama Yesus (Matius 1:18; Lukas 1:26-35).
Dengan demikian, apakah kita bisa mengatakan bahwa Allah telah menikah dengan Maria, dan melahirkan Yesus, sebagai Anak Allah yang dilahirkan ke dunia? Jelas Tidak! Mengapa? Pada proses kelahiran Yesus, Maria tidak bisa kita sebut sebagai istri Allah yang menikah dengan Allah, yang kemudian melahirkan Anak Allah, yaitu Yesus. Dalam peristiwa ini, Maria menerima kasih karunia dari Allah untuk menjadi sarana bagi lahirnya Juruselamat yang diperlukan oleh dunia bagi keselamatan umat manusia. Selain itu yang mengalami hanya individu Maria, yang lain tidak.
Sedangkan dalam pernikahan antara Kristus (Mempelai Laki-laki) dengan Gereja (Mempelai Perempuan), adalah seluruh bagian dari orang percaya secara universal yang telah disempurnakan, terlibat di dalamnya. Di mana orang-orang yang menempati bagian yang paling spesifik (rahim gereja), terdiri dari 144.000 orang. Itulah sebabnya ketika Anak Laki-laki itu dilahirkan, jumlahnya bukan satu, tetapi 144.000 orang. Hal ini sesuai dengan yang telah dinubuatkan oleh nabi Yesaya dalam Yesaya 66:8 "Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, sion sudah melahirkan anak-anaknya."


Bersambung ke Eskatologi 5
“Triple Seven – Peniupan Sangkakala”
 
 



God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar