Senin, 25 Oktober 2010

ESKATOLOGI 6 : DI AWAN-AWAN

Apakah yang akan kita lakukan selama kita bersama Tuhan di awan-awan? Kita akan mempelajari beberapa hal yg akan kita lakukan selama kita berada di awan-awan. Kegiatan yg akan kita lakukan meliputi:

I. Menghukum Orang-orang Berdosa.

I Tesalonika 4:16-17 "Sebab pada waktu tanda diberi yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."

Pada saat bunyi Sangkakala ke 7 (Sangkakala terakhir) Tuhan Yesus akan turun dari sorga, kemudian akan terjadi peristiwa sebagai berikut:
1. Orang percaya yang mati dibangkitkan
2. Orang percaya yang masih hidup diubahkan
3. Yang bangkit dan yang diubahkan akan bersama-sama menyongsong Tuhan Yesus di awan-awan.

Matius 24:29-31 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." 
 
* "Sesudah siksaan". Yang dimaksud dengan 'sesudah siksaan' di ayat ini adalah setelah berakhirnya masa pemerintahan Antikristus, selama tiga setengah tahun.
* "Matahari jadi gelap …". Kalimat ini menunjuk kepada peristiwa pencurahan ketujuh cawan murka Allah yang begitu dahsyat ke atas bumi.
* "Mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi.". Inilah peristiwa terangkatnya semua orang percaya ke awan-awan, baik mereka yang dibangkitkan maupun yang diubahkan. Semuanya akan diangkat menyongsong Tuhan di awan-awan.

Wahyu 1:7 "Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia, Ya, amin." Yesus akan datang di awan-awan, kedatanganNya disaksikan oleh semua pasang mata, termasuk orang-orang yang menikam Yesus, ketika peristiwa penyaliban Tuhan Yesus di Golgota.

Kesimpulan:
Dari ayat-ayat tersebut di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada saat Yesus datang kedua kali, kedatanganNya dapat dilihat oleh semua mata. Ayat-ayat tersebut diatas juga menjelaskan kepada kita Kronologis Kejadiannya dimulai setelah pemerintahan Antikristus (masa 3,5 tahun) itu berakhir, maka:

1. Yesus turun dari sorga (datang kedua kali), terlihat di awan-awan di angkasa.
2. Orang-orang percaya, yang dibangkitkan dan yang diubahkan Tuhan, akan diangkat menyongsong
Tuhan di angkasa.
3. Di sinilah apa yang rasul Paulus katakan dalam I Korintus 6:2 akan digenapi, yaitu setelah kita
berada di awan-awan, bersama-sama Yesus kita akan menghukum orang-orang fasik dalam
peperangan Harmagedon. Hal ini terjadi setelah cawan murka Allah I - VI dicurahkan
(Yudas 1:14-15; Wahyu 2:26-27).
1. Inilah yang disebut dalam Wahyu 19:17-21, burung-burung, yaitu semua orang yang diselamatkan yang berada di awan-awan bersama Yesus, kita diundang menikmati daging para raja dan pembesar serta semua daging orang-orang fasik (Wahyu 8:13). Suatu suasana yang penuh kegirangan dan sukacita, yaitu saat pembalasan terhadap orang-orang fasik telah tiba.

II. Menerima Pahala (Mahkota Kemuliaan).

Kita akan tetap berada di awan-awan, bersama dengan Tuhan Yesus untuk mengadakan penghakiman, mungkin kalimat yang paling tepat adalah "persidangan". Persidangan ini diadakan di hadirat Allah (di awan-awan) untuk menentukan besarnya pahala yang akan diterima oleh setiap orang percaya.
I Korintus 4:1-5. Rasul Paulus tidak terlalu pusing dengan penilaian yang dilakukan oleh manusia terhadap dirinya. Sebab manusia tidak dapat melihat sampai ke dalam hati, motivasi apa yang terkandung dalam pelayanan dan kegiatan yang dilakukan oleh setiap anak-anak Tuhan, termasuk hamba-hamba Tuhan. Tetapi yang menjadi perhatian bagi Rasul Paulus adalah penilaian di hadapan Allah yaitu di awan-awan yang akan menentukan berapa besar pahala yang Rasul Paulus akan terima setelah ia melayani Tuhan selama di dunia ini.

Proses Penghakiman Di Awan-awan. 
 
I Korintus 3:10-15. Ayat 10 "Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan bagaimana ia harus membangun di atasnya. Setiap orang telah dianugerahkan Tuhan:
1. Talenta (bakat)
2. Waktu
3. Berkat (kekayaan) yang berbeda satu dengan yang lain. Semuanya adalah anugerah dari Tuhan.
Talenta, waktu dan kemampuan (berkat) yang merupakan anugerah Tuhan itu, jangan kita pakai hanya untuk kepentingan diri kita apalagi untuk memuaskan hawa nafsu kita. Tetapi kita harus gunakan untuk memuliakan Allah didalam Tuhan Yesus Kristus.

Apapun yang kita perbuat, baik itu dari talenta kita, waktu kita dan juga kakayaan kita, di hadapan Tuhan digambarkan seperti orang yang sedang membangun suatu bangunan. Sebab itu kita diharuskan memperhatikan kualitas/cara kita dalam melakukan pekerjaan Tuhan tersebut, jangan asal-asalan, apalagi terpaksa.

Ayat 11. "Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus." Ayat ini hendaknya menjadi catatan bahkan menjadikan kita mengerti bhw:

1. Apapun yang kita lakukan di dalam Kristus, hal itu tidak akan sia-sia
2. Matius 10:42. Tetapi seseorang yang melakukan apapun bahkan bagaimanapun hebatnya baik
jumlah maupun nilainya. Tetapi kalau ia lakukan di luar Kristus, semuanya sia-sia, tidak ada artinya.
Ayat 12. "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu,
rumput kering atau jerami." Dalam kita berbuat/melakukan segala sesuatu bagi pekerjaan
Tuhan, hendaknya kita melakukannya dengan berkualitas.

1. Jangan dengan duka atau paksa (I Petrus 5:2).
2. Jangan sombong, Matius 6:1-4 dalam hal korban; Matius 6:5-6 dalam pelayanan rohani.
3. Lakukan segala sesuatu dengan motivasi kasih (I Korintus 13:1-3).
4. Lakukan dilihat atau tidak dilihat orang lain (Filipi 2:12).
Ayat 13. "Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu." Semua pekerjaan yang kita kerjakan, dilihat atau tidak dilihat, diingat manusia, disebut atau tidak disebut, semuanya akan ketahuan.

* Tuhan akan menyatakannya/menampakkannya dengan api. Api di sini bukan api ujian, pencobaan,
apalagi api penyucian (purgatori) seperti yang diajarkan oleh ajaran Katolik. Tidak!
* Api di sini, adalah mata Tuhan, yang menyoroti segala pelayanan kita, bagaimana motivasinya,
bagaimana isi hatinya (Wahyu 1:14; Amsal 20:8).

Ayat 14. "Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah." Kalau kualitas pelayanan seseorang baik, sebab motivasi kita murni, bukan sombong, bukan karena terpaksa, tetapi karena kasih, sehingga walau diuji oleh mata Allah yang bagaikan api itu, maka Tuhan akan memberi upah (Mahkota Kemuliaan) kepada hamba yang baik itu.

Ayat 16. "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Jika kualitas pelayanan seseorang jelek, karena motivasinya tidak murni, ada unsur kesombongan, terpaksa dengan sesal hati, tidak ada kasih, maka ketika diuji oleh mata Allah yang bagaikan api itu, semuanya terbakar dan orang tersebut tidak akan mendapat upah.

Mahkota kemuliaan yang kita terima di awan-awan, itulah yang akan menentukan kedudukan kita pada waktu kita berada di dalam kerajaan 1000 tahun di bumi. Kalau kita mau menempati tempat-tempat kemuliaan, kita harus berupaya melakukan pelayanan sebaik-baiknya agar kita menerima mahkota kemuliaan dan dipercayakan menempati tempat-tempat terhormat dalam kemuliaan dalam kerajaan 1000 tahun.

III. Pembersihan Terhadap Langit Dan Bumi.

Setelah Allah menganugerahkan mahkota kemuliaan kepada setiap orang percaya yang telah melayani Allah selama mereka hidup di muka bumi, maka kita akan berkerajaan di bumi selama 1000 tahun.
Namun, sebelumnya Allah terlebih dahulu menata bumi yang telah hancur dan porak poranda dalam perang Harmagedon dan pencurahan 7 cawan murka Allah. Setelah itu barulah kita turun ke bumi untuk menempati tahta-tahta yang telah disediakan bagi kita (Wahyu 20:4). Tahta tersebut akan kita tempati menurut rangking yang telah ditentukan Tuhan secara adil dan jujur ketika kita berada di awan-awan. Tidak akan ada yang komplain kepada Allah.

Bersambung ke Eskatologi 7
“Kerajaan 1.000 tahun
 


God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar