Senin, 25 Oktober 2010

ESKATOLOGI 1 : MEMAHAMI MAKNA ESKATOLOGI


PENGANTAR
Ketika banyak orang digoncangkan oleh isu akhir zaman yang diekspose melalui film 2012 (yang sebetulnya merupakan ramalan suku Maya dan tidak sesuai dengan Alkitab), maka banyak jemaat yang mulai tertarik untuk menggali dan memahami ajaran Alkitab tentang Akhir Zaman. GKMI Ebenhaezer menggelar sessi-sessi ceramah tentang topik ini selama bulan Pebruari 2010 dari berbagai pendapat para Hamba Tuhan inter-denominasi, yang kemudian saya akhiri dengan penjabaran materi tentang Ekklesiologi dan “Triple Seven” yang menjadi pelengkap pembelajaran jemaat. Materi ini cukup luas dan padat, oleh karena itu saya uraikan dalam beberapa tahap dalam blog ini. Ketidaksempurnaan pasti ada, bahkan mungkin ada banyak – karena manusia sangat terbatas dalam memahami misteri Illahi sementara secara pribadi, saya sendiripun masih harus banyak belajar lagi. Kiranya uraian ini cukup menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran bagi kita semua. Tuhan memberkati.

Apakah Eskatologi itu ?
Kata Eskatologi, berasal dari kata "ESKATON" yang mengandung arti "Yang Akhir", yang dimaksud "Yang Akhir" di sini tentunya mengacu kepada segala peristiwa yang terjadi menjelang, pada saat dan setelah kedatangan-Nya kedua kali. Dengan demikian, eskatologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang terjadi menjelang, maupun saat bahkan setelah kedatangan Yesus kedua kali.

Waktu
Mempelajari segala peristiwa yang terjadi menjelang, saat, dan setelah kedatangan Yesus kedua kali, mengharuskan kita untuk mengerti tentang waktu. Pada umumnya kita mengetahui bahwa waktu mempunyai ukuran atau batasan mulai dari yang paling pendek yaitu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad sampai kepada ukuran waktu yang paling panjang yaitu millenium, suatu kurun waktu yang berdurasi seribu tahun. Sedangkan kekekalan adalah suatu keadaan yang tidak dipengaruhi oleh batasan ataupun ukuran waktu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa waktu adalah jumlah total dari seluruh ukuran masa. Seluruh kumpulan masa yang kita sebut waktu itu merupakan bagian kecil bahkan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak memiliki batasan waktu. Itulah sebabnya untuk membedakan dan menggambar kan betapa terbatasnya waktu bila dibandingkan dgn kekekalan, seringkali orang menggambarkannya sbb:
Waktu digambarkan dengan sebuah "garis", yang dimulai dengan sebuah ujung dan yang akan berakhir pada pangkalnya. Ada saat "waktu" dimulai dan ada saatnya pula "waktu" diakhiri. Sedangkan kekekalan digambarkan dengan sebuah "lingkaran" suatu garis melingkar yang tidak ada ujung dan tidak ada pula pangkalnya. Tidak ada titik sebagai permulaan, tidak ada pula titik sebagai akhir. Terus berjalan tanpa akan pernah berakhir.

Permulaan Waktu
Firman Allah menjelaskan kepada kita bahwa pertama kali Allah menggunakan ukuran waktu adalah pada saat Allah melakukan restorasi terhadap langit dan bumi yang menjadi campur baur dan penuh kelam kabut karena telah dirusakkan oleh iblis. Kejadian 1:3-5 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahNyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Inilah pertama kali perhitungan waktu dimulai. Dan hari pertamanya adalah waktu Allah menjadikan terang.

Sejak dimulainya restorasi oleh Allah terhadap langit dan bumi, Allah memerlukan enam hari, Kejadian 1:3-31. Dan hari terakhir yang ketujuh Allah menjadikan sebagai hari perhentian/istirahat, Kejadian 2:1-3. Dengan demikian dalam pekerjaan restorasi dan hari perhentian memerlukan waktu tujuh hari. Inilah yang disebut dengan istilah "Minggu Penciptaan".

Berapa Lama Waktu Berlangsung?
Kejadian 1:1 "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi". Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa permulaan dari semua yang diciptakan Allah adalah langit dan bumi. Pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi, saat itu perhitungan waktu belum ada (belum ditetapkan). Allah menciptakan langit dan bumi didalam kekekalan, setelah itu barulah Allah menetapkan ukuran waktu, yaitu pada saat Allah merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan oleh iblis.

Kejadian 1:2 "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air." Kita meyakini bahwa pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi, hasilnya baik, indah dan sempurna. Tidak mungkin Allah menciptakan langit dan bumi, yang hasilnya dijelaskan dalam ayat 2, ".. bumi belum berbentuk dan kosong, dimana gelap gulita menutupi samudera raya." Tidak mungkin Allah yang sempurna menciptakan sesuatu dengan hasil berantakan. Dengan demikian antara Kejadian 1:1 yaitu penciptaan langit dan bumi oleh Allah dengan Kejadian 1:2 terjadi suatu peristiwa seperti yang dicatat dalam kitab Yesaya 14:1-15, yaitu peristiwa kejatuhan raja Tirus.

1. Pencampakkan Malaikat.
Kalau kita mempelajari Yesaya 14:1-15, peristiwa ini bukan semata-mata menceritakan raja Tirus, yang karena kesombongannya ia telah dicampakkan Allah dari kedudukannya yang tinggi dan terhormat. Tetapi lebih jauh kisah ini merupakan refleksi dari peristiwa yang telah terjadi di sorga.

Mempelajari cara Allah membangun suatu umat pilihan yaitu Israel, berasal dari 12 bintang Yakub (anak-anak Yakub). Namun sangat disayangkan bangsa pilihan Allah ini gagal melaksanakan rencana Allah.
Akhirnya Allah memutuskan untuk membangun suatu bangsa /suatu umat yang menyenangkan hati Allah. Cikal bakalnya bersumber dari Allah sendiri yaitu Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia dan dari sinilah lahir suatu bangsa/umat yang rohani (bangsa pilihan Allah). Oleh pelayanan murid-murid/rasul-rasul yang dipilih Yesus, Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia, maka setiap orang yang percaya telah menjadi suatu bangsa/umat yang rohani yang akan disempurnakan untuk melakukan seluruh kehendak Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, I Petrus 2:9.

Apa yang telah diuraikan di atas, kalau kita proyeksikan ke atas (sorga), besar kemungkinan di sorga Allah telah memilih clan mengangkat dua belas maha malaikat, yang ditugaskan untuk memimpin berpuluh ribu malaikat yang melayani Allah dalam kerajaan sorga. Salah satu malaikat yang dipilih Allah dalam kerajaanNya untuk menjadi pemimpin dalam beribadah kepada Allah, adalah "Lucifer" dalam Yesaya 14:12 disebut dengan gelar Bintang Timur, putera Fajar.

Karena ambisi dan kesombongannya, Lucifer ingin mengambil alih kedudukan Allah. Akhirnya ia dicopot dari kedudukannya yang begitu mulia dan terhormat, Yehezkiel 28:11-19. Kemudian dicampakkan ke bumi, menjadi Iblis atau Setan yang terus berusaha mencuri, membunuh dan membinasakan umat manusia, Yohanes 10:10. Kemarahannya kepada Allah diekspresikan dengan cara merusakkan semua ciptaan dan rencana Allah. Yang pertama ia rusakkan adalah langit dan bumi. Jadi antara Kejadian 1:1 (penciptaan langit dan bumi) dan Kejadian 1:2, terjadi peristiwa pencampakan iblis dari sorga ke bumi. Itulah sebabnya, Kejadian 1:2, dikatakan bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.

2. Kronologis Pemulihan Langit dan Bumi
Kejadian 1 Ayat 3-5 : Hari pertama - Allah menjadikan terang.
Ayat 6-8 : Hari kedua - Allah menjadikan cakrawala.
Ayat 9-13 : Hari ketiga - Allah menjadikan darat dan laut.
Ayat 14-19 : Hari keempat - Allah menjadikan benda penerang (matahari, bulan dan bintang).
Ayat 20-23 : Hari kelima - Allah menjadikan ikan dan burung.
Ayat 24-31 : Hari keenam - Allah menjadikan makhluk di bumi, binatang melata dan manusia.
Kejadian 2 Ayat 1-2 : Hari ketujuh - Allah beristirahat.

3. Kejatuhan Manusia.
Dalam Kejadian 3:1-24, dikisahkan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa dan rencana Allah untuk menebus manusia dari dosa dan kebinasaan. Nubuatan penebusan yang direncanakan Allah ditulis dalam kisah ini yaitu dalam:

Ayat 15 - Allah menjanjikan bahwa dari keturunan perempuan (Yesus) akan meremukkan kepala ular, walaupun ular harus menggigit tumitnya.

Ayat 21 - Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya. Inilah nubuatan pelayanan penebusan yang Yesus lakukan di atas kayu salib.

Ayat 23 - Selanjutnya Allah melakukan suatu tindakan penyelamatan terhadap manusia dengan mengusir manusia dari taman Eden, supaya manusia tidak memakan buah pohon kehidupan yang berada di tengah taman itu. Inilah wujud kasih Allah dengan rencana "penebusan bagi manusia."

Catatan: Kalau manusia sampai memakan buah pohon kehidupan, sementara manusia belum ditebus dari dosa-dosa mereka, maka manusia akan hidup selama-lamanya di dalam dosa. Artinya manusia tidak dapat ditebus dan diselamatkan lagi, Kejadian 3:21-24. Manusia akan hidup selama-lamanya dalam dosa. Manusia baru diijinkan makan buah pohon kehidupan setelah ditebus dan diselamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sejak itu manusia mengembara di dunia ini, dari waktu ke waktu sampai penebus yang direncanakan Allah datang dan oleh pelayanan penebusan Yesus manusia diijinkan/dilayakkan masuk ke dalam taman Eden yang baru yakni Eden Yang Kekal untuk menikmati buah pohon kehidupan.

Dari sini kita dapatkan konsep tentang waktu sebagai berikut:
a. Dari dimulainya Allah merestorasi langit dan bumi (hari pertama) sampai dengan Allah berhenti bekerja (hari ketujuh), disebut "Minggu Penciptaan."
b. Dari dimulainya manusia jatuh ke dalam dosa, sampai kepada Allah menebus dan mengijinkan manusia masuk ke dalam Eden Yang Baru, disebut "Minggu Penebusan."

4. Berapa Lamakah Adam Hidup Dalam Kemuliaan?
Berapa lamakah manusia (Adam dan Hawa) hidup dalam persekutuan dengan Allah di taman Eden, sebelum manusia jatuh dalam dosa? Atau berapa lamakah jarak waktu antara Minggu Penciptaan dan Minggu Penebusan?

Pada waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah menyediakan pakaian kulit binatang dan mengenakannya kepada Adam dan Hawa, Kejadian 3:21. Dengan demikian Adam dan Hawa tidak perlu menyemat daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka.

Peristiwa ini secara perspektif mengacu kepada dua hal:
a. Perayaan Paskah, yang dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka meninggalkan Mesir untuk mengadakan perjalanan menuju tanah perjanjian yakni Kanaan, Keluaran 12:3.

b. Lebih jauh peristiwa ini (Paskah yang dirayakan oleh bangsa Yahudi) digenapi oleh Pelayanan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah, Yohanes 1:29, 36. Setiap kali bangsa Israel merayakan Paskah, mereka melakukan ketentuan yang tidak dapat dilanggar sedikitpun oleh mereka antara lain:
* Mengambil seekor anak domba jantan pada tanggal 10 pada bulan pertama, Keluaran 12:3-6.
* Anak domba tersebut harus disimpan selama 4 hari, yaitu sampai tanggal 14 bulan yang pertama. Kemudian menyembelihnya pada waktu senja, Keluaran 12:6-7.

Kalau kita gabungkan "Minggu Penciptaan" dan "Minggu Penebusan" dan kita menempatkan ketentuan perayaan Paskah yang dilakukan oleh bangsa Israel, di mana penggenapannya adalah kematian Yesus diatas kayu salib, maka kita akan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Anak Domba Paskah, diambil pada tanggal 10, hal ini menunjukkan kepada peristiwa di taman Eden, di mana Allah merencanakan penebusan bagi manusia, Anak Domba Allah sebagai korban Paskah adalah Yesus.

b. Anak Domba Paskah tersebut harus disimpan selama 4 hari, untuk dikorbankan pada tanggal 14. Hal ini menunjuk kepada peristiwa kematian Yesus, yang baru dinyatakan empat ribu tahun setelah Adam.
Dengan demikian Adam & Hawa hidup di Taman Eden bersama Allah dalam keadaan mulia tanpa dosa, selama 3 hari.

5. Kesimpulan
Dengan mempelajari keterangan di atas, waktu yang digunakan Allah sejak dimulainya pekerjaan merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan iblis, kejatuhan manusia, penebusan serta sampai berakhirnya kerajaan seribu tahun adalah selama 17 hari.

Apabila kita hubungkan dengan Mazmur 90:4 dan II Petrus 3:8, satu hari bagi Tuhan adalah sama dengan seribu tahun bagi manusia, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah total dari "Waktu" yang di dalamnya memuat sejarah Penciptaan Langit dan Bumi sampai kepada Riwayat Kehidupan Manusia dari Kejatuhan, sampai berakhirnya Kerajaan 1000 tahun damai selama 17000 tahun.

Mengapa Kita Harus Membahas Tentang Kedatangan Tuhan Kedua Kali?
Firman Allah menjelaskan bahwa Tuhan Yesus yang telah datang, mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit dan naik ke surga, Ia akan datang kembali kali yang kedua dengan cara yang sama seperti pada waktu Ia naik ke surga (Kisah 1:10-11).

Pelajaran tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, adalah merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga pelajaran ini perlu diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. Namun karena banyaknya pendapat dan tafsiran mengenai pelajaran kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka sangatlah perlu mengetengahkan pelajaran ini secara benar dan tepat seperti apa yang dikatakan oleh Firman Allah.
Kekurang pahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bisa menyebabkan penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan Firman Allah itu sendiri. Tidak sedikit kesalahan dalam penafsiran dan penyajian pelejaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, bukannya memberikan pengharapan dan damai sejahtera, melainkan sebaliknya meresahkan anak-anak Tuhan.

Contohnya pada awal tahun 1992, telah berkembang pengajaran yang mengajarkan bahwa pada tanggal 28 Oktober 1992 Tuhan Yesus akan datang kedua kali. Namun kenyataannya?
- Anak Tuhan menjadi bingung, 2 Tesalonika 2:1-2.
- Banyak anak Tuhan menjadi gelisah.
- Bahkan ada yang sampai disesatkan, 2 Tesalonika 2:3.

Apa Kata Alkitab Tentang 
Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kali?
Secara garis besar ada 2 hal yg harus kita ketahui sehubungan dgn kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
1. Tanda dan kejadian yang mendahului kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (Matius 24:1-14). Didahului dengan tanda-tanda dan kejadian-kejadian yang mengawali kedatangan Yesus kedua kali, sampai pada dinyatakannya antikristus di muka bumi.

2. Kedatangan Tuhan Yesus dan kejadian yang mengikutinya (Kisah 1:10-11). Matius 24:36, 25:13 tidak ada yang tahu kapan waktunya kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Namun dengan mempelajari bagian yang pertama, kita dapat petunjuk tentang waktu kedatangan Yesus kedua kali, bahkan kejadian-kejadian yang mendahuluinya memberi petunjuk kepada kita yang akan membuat kita merasa sejahtera.

 
Bersambung ke Eskatologi 2
“Kedatangan Yesus ke dua kali”


 
God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar