Selasa, 23 November 2010

KEHARMONISAN KELUARGA



Kehidupan dalam keluarga seringkali digambarkan bagai sebuah simphony dalam orkestra. Masing-masing memainkan alat musik yang berbeda dengan fungsi dan melodi yang juga berbeda. Namun ketika semua dapat terpadu dengan harmonis, perbedaan itu tidak lagi nampak, melainkan telah menjadi sebuah perpaduan musik yang indah.

Demikian juga dengan keluarga. Setiap orang berbeda dalam fungsi dan memiliki peranan yang juga berbeda. Ada suami, ada istri, ada anak, ada orangtua, ada mertua dll. Keluarga akan menjadi sebuah ”Simphony Kemuliaan”, yang terdengar indah dan membuat Nama Tuhan dimuliakan apabila setiap anggota keluarga memainkan peranan yang seharusnya, melakukan sesuai dengan fungsinya sebagaimana aturan yang ditetapkan Allah.



Tidak ada nada-nada sumbang berupa pertengkaran yang dibiarkan terus bersuara. Tidak ada yang menganggap bahwa dirinya yang paling penting dan mengeluarkan suara paling keras. Suami berperan sebagai suami, istri berperan sebagai istri, anak berperan sebagai anak, orang tua berperan sebagai orang tua.


Hai isteri-isteri,
tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Hai suami-suami,
kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Hai anak-anak,
taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Hai bapa-bapa,
janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya
(Kolose 3:18-21)

Wahai keluarga yang dicintai Allah, jadilah keluarga Allah yang harmonis dengan saling menghargai satu dengan yang lain dan marilah kita melakukan peranan kita dengan benar, tepat dan bertanggungjawab. Maka Keluarga kita akan bertumbuh menjadi keluarga yang harmonis dan diberkati Tuhan.






God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar