Jumat, 10 Desember 2010

MISTIK KRISTEN ?? APAKAH ITU...??

Tanya :
Ebenhaezer, saya pernah mendengar kata "Mistik Kristen". Apakah dalam Kristen ada "mistik" ? Bukankah mistik itu berarti klenik ? jangan-jangan "Mistik Kristen" itu bentuk dari sinkretisme kekristenan dengan ilmu perdukunan ??
(from Someone)

Jawab :
Shaloom "someone"
Istilah “mistik” memang seringkali dicampuradukkan dengan “magi” yang dikaitkan dengan gejala parapsikologis, sihir, tenung, santet, klenik dan pelbagai praktek okultis. Pengalaman mistik (mistisisme) juga sering disejajarkan dengan keadaan ekstase dan perubahan kesadaran yang dapat diusahakan secara artifisial dengan hipnose dan obat-obatan. Pengertian dan pemahaman  seperti ini sebetulnya telah mengaburkan dan mereduksi konsep mistik dan mistisisme yang sebenarnya.

Istilah “mistik” sebenarnya tidak di artikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan kuasa kegelapan, tapi kepada sesuatu hubungan rohani yang tidak dapat dijelaskan secara akal. Walter E.Elwell, dalam bukunya “Evangelical Dictionary of Theology” menjelaskan bahwa Mistik bukanlah sebagai magic, clairvoyance, parapsikologi atau occultisme, atau juga tidak terdiri dari kekhusukan dalam imaginasi pencaindera, penglihatan atau wahyu manusia.Jadi salah kaprah-lah kalau mengidentikkan mistik dengan klenik dan sejenisnya yang berkonotasi "dunia gelap", sehingga banyak orang Kristen langsung alergi begitu mendengar kata ini.

Secara etimologis, istilah "mistik" berasal dari kata Yunani "mystikos", yang dibentuk oleh kata kerja "myo" yang berarti "menutup mata". Pada mulanya istilah ini dipakai untuk menunjuk upacara-upacara rahasia (tersembunyi) dan sakral yang hanya diketahui oleh mereka yang telah diinisiasikan. Dalam perkembangan kemudian dimaknai sebagai suatu proses dalam system religi yang bertujuan untuk memenuhi hasrat manusia mengalami dan merasakan emosi bersatu dengan Tuhan atau sebagai pengalaman spiritual yang mendalam menyangkut penyatuan eksistensial antara Allah dan manusia, unmediated encounter of God and creature. Edward Schillebeeckx menyebut pengalaman mistik sebagai suatu bentuk intensif dari pengalaman iman akan Allah. Sifat “intensif” (mendalam) mistik ini bukanlah pengalaman iman yang “biasa”. Mistik adalah penghayatan yang khusus dan mendalam dari kontak iman. Walter Hilton menekankan aspek “perasaan khusus” dalam kontak tersebut. Mungkin perasaan itulah yang disebut Thomas Aquinas sebagai “intuisi sederhana” dalam mengenal Allah. Dengan intuisi ini, orang mengalami Allah: “melihat”, “menyentuh”, dan “merasakan” Allah dengan cara yang tidak biasa.

Secara garis besar, ada dua tipe pengalaman mistik yang menjadi sendi spiritualitas, yaitu pengalaman mistik yang menekankan hubungan cinta kasih yang demikian dalam dengan Tuhan (extrotertive mysticism/der Eine), dan pengalaman mistik yang menekankan realitas kesatuan dimana manusia terlebur menjadi satu dalam transendensi khaliknya (introtertive mysticism/das Eine). Karl Rahner mengatakan bahwa “Orang beriman pada masa yang akan datang ialah seorang mistik, atau ia tidak bisa beriman lagi”.
 
Dengan demikian jelas bahwa mistik bukanlah klenik juga bukan sinkretisme. Ia ada pada setiap agama, juga dalam kekristenan. Khazanah Gereja di ranah mistik begitu kaya. Misalnya : Life of Moses karya St. Gregorius dari Nyssa; Theologia Mystica dari seorang penulis Siria dengan nama samaran Dionisius Areopagus (Pseudo-Dionisius); Itinerarium Mentis in Deum dari St. Bonaventura; The Cloud of Unknowing dari pengarang Inggeris anonim; Abecedario Espiritual dari Fransiskus Osuna; El Castilo Interior oleh St. Theresia dari Avila; Philokalia dari Makarios dari Korintus; The Spiritual Life: A Treatise on Ascetical and Mystical Theology dari Adolphe Tanquerey, belasan mahakarya dari St. Johanes dari Salib yang mendasari lahirnya buku Theologia Mistik, Ilmu Cinta karya William Johnston yang diterbitkan oleh Kanisius pada tahun 2001, dan ratusan risalah lain yang tak dapat disebut satu per satu.

Yach, ini sedikit yang bisa saya bagikan. Beberepa referensi tentang arti kata, makna bahkan tulisan-tulisan kristen ttg Theologia Mistik dapat ditelusuri dari beberapa bacaan berikut.


1. Anton.M.Moeliono (ed), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, PN.Balai Pustaka, 1988, p.588.
2. Dick Hartoko SY, Sekelumit Mistik Dunia Barat, Majalah Mawas Diri, Januari 1987, p.48.
3. Ensiklopedi Nasional Indonesia vol.10, Jakarta, PT.Cipta Adi Pustaka, 1990, p.337-338.
4. JD.Douglas, The International Dictionary of The Christian Church (Michigan: Zondervan Corporation, 1974, p.691.
5. Lianto Liem, Situs “Clara et Distincta”. http://lianto71.blogspot.com
6. Theologi Kontemporer,; http://sabda.org, e-learning; Situs sumber bahan pelajaran Kristen dan pendidikan elektronik). Bab XII.A.
7. Walter A.Elwell, Evangelical Dictionary of Theology, Michigan : Zondervan Publishing House, 1085, p.744.
8. WJS.Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, PN.Balai Pustaka, p.652. makna Suluk dan Tasawuf, p.973 & 1023
9. William Johnston, Theologia Mistik, Ilmu Cinta, Yogyakarta, Kanisius, 2001

Selamat menapak jalan spiritualitas. GBU



God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar