Senin, 08 Juni 2015

“GOD & I” : DAMPAK PEMBARUAN INTERNAL



Renungan Warta Jemaat No.335
Minggu, 11 Januari 2015
Minggu Pembaptisan Tuhan
Yehezkiel 36:24-28

“God & I” bukan hanya berbicara soal keintiman relasi melainkan juga berbicara soal pemulihan eksistensi. Ketika manusia bergelimang dalam dosa, maka dampaknya bukan hanya pada keterpisahan antara Allah dan manusia, melainkan juga pada eksistensi Allah dan manusia. Allah (God) tidak lagi sungguh-sungguh menjadi Allah bagi manusia, karena banyak “allah” lain yang membuat manusia tunduk dan mengutamakannya. Lihat saja bagaimana manusia mengutamakan harta, kekuasaan, status, gengsi, keinginan lebih dari segalanya, bahkan lebih dari ketaatan pada kehendak Allah yang sejati. Ketika Allah “diusir” dan “dinomorduakan”, maka kitapun kehilangan eksistensi diri sebagai Umat Allah. Karena bagaimana mungkin kita dapat disebut “Umat Allah” jika tidak berjalan dalam ketetapan dan berpegang pada peraturan-Nya ? Allah ingin memulihkannya, dan hal itu ditempuh melalui pembaruan internal yang menyentuh hati dan roh kita, sehingga kita kembali memiliki ketaatan kepada Allah. Disinilah kita kembali menemukan eksistensi Allah sebagai “God” dan diri kita masing-masing (I) sebagai “Umat-Nya”. Kiranya rumah ibadah baru di “Tanah Godi” yang Tuhan anugerahkan ini akan membuat setiap kita mengalami pembaruan internal dan hidup dalam ketaatan, sehingga “kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan … dan kamu akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu” (ayat 28). Ketika eksistensi “God & I” dipulihkan, maka berkat Allah pun dicurahkan (bdk.ayat 29-30, 36). AMIN


GKMI Ebenhaezer
@ by Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar