Rabu, 05 Desember 2012

SANG BAYI SEBAGAI PERTANDA


Lukas 2 : 10 - 12

"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”

Maklumat mahapenting di sepanjang sejarah manusia
Mengenai keselamatan dari Allah
Ternyata ditandai oleh seorang bayi.
Sebuah tanda yang nyata, jelas, kelihatan
Dan diambil dari realitas hidup sehari-hari.

Demikianlah kekristenan sesungguhnya dimulai dari “seorang bayi”,
sebuah realitas kehidupan yang konkret.

Karena itu kekristenan juga harus berlanjut dalam kehidupan yang konkret,
bukan menjadi idealisme yang abstrak atau utopia yang kosong.

Pada diri sang bayi terjadi penyatuan dua aspek
Antara keyakinan dengan kenyataan,
Antara harapan dengan pemenuhan,
Antara yang spiritual dengan yang fisikal.

Yesus telah menjadi titik temu antara Allah dan manusia,
Antara aspirasi Ilahi (Kemuliaan ditempat yang mahatinggi) dengan aspirasi insani (Damai sejahtera dibumi).

Allah tahu manusia tidak membutuhkan “ide” tentang keselamatan,
karena itu yang Allah berikan bukanlah ide atau konsep,
melainkan keselamatan itu sendiri.
Dan “Sang Bayi” itulah yang menjadi pertanda. 




With Love in Christ
From The Desk of :
Daniel Kurniawan
@ Notes # 92

Tidak ada komentar:

Posting Komentar