Senin, 08 Juni 2015

LUKA HATI YESUS



Renungan Warta Jemaat No.343
Minggu, 08 Maret 2015
Thema Masa Raya Paskah : Cross to Heaven
Pra Paskah III
Lukas 19:41-48

Syair lagu “Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku”, nampaknya sudah begitu akrab melekat dengan kita sehingga tidak lagi bernuansa kesedihan, apalagi ketika dinyanyikan dengan irama rancak. Padahal hati yang sakit/luka sebenarnya sangatlah menyiksa. Sakit fisik rata-rata dapat ditemukan obatnya di apotik, namun hati yang luka tidaklah mudah menemukan penangkalnya. Sampai saat inipun belum ditemukan dokter spesialis luka hati. Yesus pernah mengalami hal ini, ketika melangkahkan kaki ke Yerusalem. Yesus tahu apa yang akan terjadi di kota itu, Ia bagaikan “kuthuk marani sundhuk”. Namun Luka Hati Yesus bukan karena derita yang akan di alami, melainkan karena Yesus mempersonifikasikan Yerusalem tak ubahnya manusia yang berada dalam bahaya namun menolak pertolongan yang baik. Yerusalem yang indah tidaklah seindah karakter penghuninya yang menjadi pembunuh nabi-nabi. Di Yerusalem yang berarti “kota damai” , justru di situlah Yesus Sang Pembawa Damai ditolak dan dibunuh. Yerusalem yang semarak dalam pujian ”Diberkatilah Dia” adalah Yerusalem yang bernoda kata “salibkan Dia”.    Luka hati Yesus sampai sekarang masih tertoreh kala menyaksikan kesalehan umat percaya tidaklah seindah yang nampak; ketika nama baptis yang indah bertolak belakang dengan citra diri yang dikenal; dan ketika manusia dengan mudah “membelakangi” Yesus ketika harapannya tak terpenuhi. .. duh.. “sakitnya tuh di sini” bagi Yesus tentu bukanlah sekedar syair lagu, namun menghujam dan merobek hati-Nya.   Bisakah kita memahamiNya ?  AMIN

GKMI Ebenhaezer
@ by Daniel Lauw

Tidak ada komentar:

Posting Komentar