Karena kesibukannya, seorang Hamba Tuhan tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan urusan rumah tangga. Ia lalu memasang sebuah iklan untuk mencari pembantu rumah tangga. Keesokan harinya, ada seorang pemuda datang mengetuk pintu rumahnya.
“Apakah kamu bisa menyediakan sarapan pada pukul tujuh pagi ?” tanya Hamba Tuhan ini.
“Saya bisa, pak !”, jawab pemuda ini.
“Apakah kamu bisa merawat tanaman di pot dan menyiangi rumput di taman ?”, tanya Hamba Tuhan ini lebih lanjut.
“Itu juga bisa”, jawab pemuda ini.
“Apakah kamu juga bisa mencuci baju, menyetrika, mengepel lantai rumah, mencuci piring kotor dan menyemir sepatu ?”, tanya Hamba Tuhan ini serius.
Pemuda ini garuk-garuk kepala.
“Saya sebenarnya datang kesini hendak menanyakan syarat-syarat untuk memohon pemberkatan pernikahan, pak..…. Tetapi saya tidak menyangka kalau syarat-syaratnya sebanyak ini,” Jawab pemuda ini kebingungan.
Janganlah terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum memahami dan mendengar. Ada banyak kesalahan terjadi bahkan luka tertoreh karena kita terlalu cepat menyimpulkan dan bertindak. Tuhan memberikan dua telinga dan satu mulut, agar kita lebih banyak mendengar darIpada banyak bicara.
”...setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
(Yakobus 1 : 19 – 20)
God Bless You
"Hitherto the Lord has helped
us."
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar