NUANSA IMAN

KOMUNITAS KELUARGA ALLAH YG DEWASA & BERTUMBUH DALAM SEGALA HAL KE ARAH KRISTUS

Selasa, 26 Oktober 2010

“ KEBIASAAN BURUK”

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk kebiasaan. Kebiasaan tidaklah terbentuk dalam sekejap, tetapi melalui proses. Satu tindakan yang kita kerjakan berulang-ulang, terus menerus tiap detik, menit, jam, hari... akan menjadi kebiasaan yang mengikat, dan akhirnya terpola menjadi gaya hidup yang kemudian dapat disebut karakter.. Entah itu kebiasaan baik maupun kebiasaan yang buruk.

Proses ini hampir sama dengan proses terbentuknya stalaktit dan stalakmit yang terdapat dalam goa-goa. Tetesan air kapur yang terus menerus selama ribuan tahun akan mengalami proses kristalisasi dan membentuk ornamen-ornamen yang mengagumkan tersebut. Titik mulanya hanya setetes air dengan kandungan kapur yang mungkin sangat sedikit, namun karena terjadi berulang-ulang, maka terbentuklah batuan yang keras dan padat, yang sulit untuk dipatahkan atau dihancurkan. Demikian juga dengan karakter, ia tidak terbentuk begitu saja, melainkan melalui proses kebiasaan yang mengkristal dalam gaya hidup kita.

Orang dengan kebiasaan hidup bersih, pola pikir yang sehat serta perilaku tanpa cela akan mengalami kristalisasi kebiasaan dan menghasilkan bentukan karakter yang bersih, sehat dan tanpa cela, sesuai dengan kebiasaan yang dihidupinya . Demikian juga sebaliknya

Ketika kebiasaan buruk menjadi bagian hidup kita, tidak jarang hal itu dimulai dengan hal yang sepele, bagaikan setetes air kapur. Namun karena berulang kali dilakukan, jadilah suatu kebiasaan, yang makin lama makin menguat. Tidak sedikit mereka yang terbiasa dengan minum minuman keras, merokok, judi, adu kekerasan, menghalalkan segala cara menggapai keinginan dll hanya diawali dari iseng, coba-coba atau menganggapnya sebagai hal sepele. Dan ketika mulai ”membatu” dan sulit sekali mengubahnya, barulah kata sesal muncul.

Ketika benih kebiasaan yang tidak benar mulai kita lakukan, tidak jarang hati kecil kita sudah menunjukkan penolakan dan memberikan peringatan. Hati kita tidak nyaman, perasaan bersalah merebak dan mengakibatkan makan tidak enak, tidur tidak nyenyak. Nurani ini bagaikan segitiga dengan ujung yang tajam pada ketiga sudutnya yang berada di hati kita. Saat itu ia akan berputar memberikan sinyal ketidakberesan, sudut-sudutnya menusuk hati kita dan menimbulkan ketidaknyamanan. Namun di saat kita mengeraskan hati, menetralisir luka itu dengan berbagai macam alasan yang ”masuk akal”, maka lama kelamaan ujung yang tajam dari segitiga nurani itu akan aus. Sehingga ketika hal yang buruk itu kita lakukan lagi..dan lagi...dan lagi...maka putaran segitiga yang aus itu tidak akan lagi terasa menyakitkan. Hati kita merasa tenang melakukan kebiasaan yang buruk, bahkan mulai merasa nyaman di dalamnya. Itulah saat ketika hati mulai membatu akibat kristalisasi kebiasaan buruk yang kita jadikan gaya hidup.

Bila ingin menghentikan kebiasaan buruk, sekaranglah waktunya. Mengapa sekarang ?
Karena kita hidup dalam kekinian, bukan pada masa lalu atau masa depan. Masa lalu telah berlalu, masa depan belum datang. Yang kita hidupi adalah saat ini. Jika saat ini berjalan dengan baik, maka masa depan telah dipersiapkan dengan baik pula.

Ada yang berpikir selama masih muda senang-senang dulu, baru kalau sudah tua akan berhenti / bertobat. Atau sebelum nikah hidup semaunya, baru setelah menikah akan berubah.

Masalahnya, sebagaimana kebiasaan tidak terbentuk dalam sekejap, maka menghentikannya juga tidak dapat dilakukan dalam sekejap. Dibutuhkan kemauan, dan kemauan membutuhkan disiplin, dan disiplin membutuhkan waktu.

Oleh sebab itu jangan tunggu sampai anda menikah atau sampai anda menjadi tua. Salah-salah kebiasaan itu justru menghalangi anda untuk menikah, atau menghalangi anda memasuki / menikmati masa tua. Nah Loo….



Apa yang baik harus sering dicari dengan susah payah,  
tetapi apa yang buruk mudah mendapatkannya walau ia tidak di cari.  
Apa yang baik sering hanya dapat diajarkan dengan susah payah,  
tetapi apa yg buruk dapat diperoleh tanpa diajarkan
(Demokritos)
 
Barangsiapa mengalahkan musuhnya, dia itu kuat.  
Barangsiapa mengalahkan dirinya sendiri, dia itu terkuat.
(Lao-Tzu)
 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, 
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, 
sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: 
apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna
(Roma 12:2)
  


 


God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw


  
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. 
(I Korintus 15:33)

Senin, 25 Oktober 2010

ESKATOLOGI 1 : MEMAHAMI MAKNA ESKATOLOGI


PENGANTAR
Ketika banyak orang digoncangkan oleh isu akhir zaman yang diekspose melalui film 2012 (yang sebetulnya merupakan ramalan suku Maya dan tidak sesuai dengan Alkitab), maka banyak jemaat yang mulai tertarik untuk menggali dan memahami ajaran Alkitab tentang Akhir Zaman. GKMI Ebenhaezer menggelar sessi-sessi ceramah tentang topik ini selama bulan Pebruari 2010 dari berbagai pendapat para Hamba Tuhan inter-denominasi, yang kemudian saya akhiri dengan penjabaran materi tentang Ekklesiologi dan “Triple Seven” yang menjadi pelengkap pembelajaran jemaat. Materi ini cukup luas dan padat, oleh karena itu saya uraikan dalam beberapa tahap dalam blog ini. Ketidaksempurnaan pasti ada, bahkan mungkin ada banyak – karena manusia sangat terbatas dalam memahami misteri Illahi sementara secara pribadi, saya sendiripun masih harus banyak belajar lagi. Kiranya uraian ini cukup menjadi bahan pertimbangan dan pemikiran bagi kita semua. Tuhan memberkati.

Apakah Eskatologi itu ?
Kata Eskatologi, berasal dari kata "ESKATON" yang mengandung arti "Yang Akhir", yang dimaksud "Yang Akhir" di sini tentunya mengacu kepada segala peristiwa yang terjadi menjelang, pada saat dan setelah kedatangan-Nya kedua kali. Dengan demikian, eskatologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang terjadi menjelang, maupun saat bahkan setelah kedatangan Yesus kedua kali.

Waktu
Mempelajari segala peristiwa yang terjadi menjelang, saat, dan setelah kedatangan Yesus kedua kali, mengharuskan kita untuk mengerti tentang waktu. Pada umumnya kita mengetahui bahwa waktu mempunyai ukuran atau batasan mulai dari yang paling pendek yaitu detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, windu, abad sampai kepada ukuran waktu yang paling panjang yaitu millenium, suatu kurun waktu yang berdurasi seribu tahun. Sedangkan kekekalan adalah suatu keadaan yang tidak dipengaruhi oleh batasan ataupun ukuran waktu.

Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa waktu adalah jumlah total dari seluruh ukuran masa. Seluruh kumpulan masa yang kita sebut waktu itu merupakan bagian kecil bahkan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kekekalan yang tidak memiliki batasan waktu. Itulah sebabnya untuk membedakan dan menggambar kan betapa terbatasnya waktu bila dibandingkan dgn kekekalan, seringkali orang menggambarkannya sbb:
Waktu digambarkan dengan sebuah "garis", yang dimulai dengan sebuah ujung dan yang akan berakhir pada pangkalnya. Ada saat "waktu" dimulai dan ada saatnya pula "waktu" diakhiri. Sedangkan kekekalan digambarkan dengan sebuah "lingkaran" suatu garis melingkar yang tidak ada ujung dan tidak ada pula pangkalnya. Tidak ada titik sebagai permulaan, tidak ada pula titik sebagai akhir. Terus berjalan tanpa akan pernah berakhir.

Permulaan Waktu
Firman Allah menjelaskan kepada kita bahwa pertama kali Allah menggunakan ukuran waktu adalah pada saat Allah melakukan restorasi terhadap langit dan bumi yang menjadi campur baur dan penuh kelam kabut karena telah dirusakkan oleh iblis. Kejadian 1:3-5 Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahNyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Inilah pertama kali perhitungan waktu dimulai. Dan hari pertamanya adalah waktu Allah menjadikan terang.

Sejak dimulainya restorasi oleh Allah terhadap langit dan bumi, Allah memerlukan enam hari, Kejadian 1:3-31. Dan hari terakhir yang ketujuh Allah menjadikan sebagai hari perhentian/istirahat, Kejadian 2:1-3. Dengan demikian dalam pekerjaan restorasi dan hari perhentian memerlukan waktu tujuh hari. Inilah yang disebut dengan istilah "Minggu Penciptaan".

Berapa Lama Waktu Berlangsung?
Kejadian 1:1 "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi". Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa permulaan dari semua yang diciptakan Allah adalah langit dan bumi. Pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi, saat itu perhitungan waktu belum ada (belum ditetapkan). Allah menciptakan langit dan bumi didalam kekekalan, setelah itu barulah Allah menetapkan ukuran waktu, yaitu pada saat Allah merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan oleh iblis.

Kejadian 1:2 "Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya. Dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air." Kita meyakini bahwa pada waktu Allah menciptakan langit dan bumi, hasilnya baik, indah dan sempurna. Tidak mungkin Allah menciptakan langit dan bumi, yang hasilnya dijelaskan dalam ayat 2, ".. bumi belum berbentuk dan kosong, dimana gelap gulita menutupi samudera raya." Tidak mungkin Allah yang sempurna menciptakan sesuatu dengan hasil berantakan. Dengan demikian antara Kejadian 1:1 yaitu penciptaan langit dan bumi oleh Allah dengan Kejadian 1:2 terjadi suatu peristiwa seperti yang dicatat dalam kitab Yesaya 14:1-15, yaitu peristiwa kejatuhan raja Tirus.

1. Pencampakkan Malaikat.
Kalau kita mempelajari Yesaya 14:1-15, peristiwa ini bukan semata-mata menceritakan raja Tirus, yang karena kesombongannya ia telah dicampakkan Allah dari kedudukannya yang tinggi dan terhormat. Tetapi lebih jauh kisah ini merupakan refleksi dari peristiwa yang telah terjadi di sorga.

Mempelajari cara Allah membangun suatu umat pilihan yaitu Israel, berasal dari 12 bintang Yakub (anak-anak Yakub). Namun sangat disayangkan bangsa pilihan Allah ini gagal melaksanakan rencana Allah.
Akhirnya Allah memutuskan untuk membangun suatu bangsa /suatu umat yang menyenangkan hati Allah. Cikal bakalnya bersumber dari Allah sendiri yaitu Yesus Kristus, Allah yang menjadi manusia dan dari sinilah lahir suatu bangsa/umat yang rohani (bangsa pilihan Allah). Oleh pelayanan murid-murid/rasul-rasul yang dipilih Yesus, Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia, maka setiap orang yang percaya telah menjadi suatu bangsa/umat yang rohani yang akan disempurnakan untuk melakukan seluruh kehendak Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, I Petrus 2:9.

Apa yang telah diuraikan di atas, kalau kita proyeksikan ke atas (sorga), besar kemungkinan di sorga Allah telah memilih clan mengangkat dua belas maha malaikat, yang ditugaskan untuk memimpin berpuluh ribu malaikat yang melayani Allah dalam kerajaan sorga. Salah satu malaikat yang dipilih Allah dalam kerajaanNya untuk menjadi pemimpin dalam beribadah kepada Allah, adalah "Lucifer" dalam Yesaya 14:12 disebut dengan gelar Bintang Timur, putera Fajar.

Karena ambisi dan kesombongannya, Lucifer ingin mengambil alih kedudukan Allah. Akhirnya ia dicopot dari kedudukannya yang begitu mulia dan terhormat, Yehezkiel 28:11-19. Kemudian dicampakkan ke bumi, menjadi Iblis atau Setan yang terus berusaha mencuri, membunuh dan membinasakan umat manusia, Yohanes 10:10. Kemarahannya kepada Allah diekspresikan dengan cara merusakkan semua ciptaan dan rencana Allah. Yang pertama ia rusakkan adalah langit dan bumi. Jadi antara Kejadian 1:1 (penciptaan langit dan bumi) dan Kejadian 1:2, terjadi peristiwa pencampakan iblis dari sorga ke bumi. Itulah sebabnya, Kejadian 1:2, dikatakan bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya.

2. Kronologis Pemulihan Langit dan Bumi
Kejadian 1 Ayat 3-5 : Hari pertama - Allah menjadikan terang.
Ayat 6-8 : Hari kedua - Allah menjadikan cakrawala.
Ayat 9-13 : Hari ketiga - Allah menjadikan darat dan laut.
Ayat 14-19 : Hari keempat - Allah menjadikan benda penerang (matahari, bulan dan bintang).
Ayat 20-23 : Hari kelima - Allah menjadikan ikan dan burung.
Ayat 24-31 : Hari keenam - Allah menjadikan makhluk di bumi, binatang melata dan manusia.
Kejadian 2 Ayat 1-2 : Hari ketujuh - Allah beristirahat.

3. Kejatuhan Manusia.
Dalam Kejadian 3:1-24, dikisahkan tentang kejatuhan manusia ke dalam dosa dan rencana Allah untuk menebus manusia dari dosa dan kebinasaan. Nubuatan penebusan yang direncanakan Allah ditulis dalam kisah ini yaitu dalam:

Ayat 15 - Allah menjanjikan bahwa dari keturunan perempuan (Yesus) akan meremukkan kepala ular, walaupun ular harus menggigit tumitnya.

Ayat 21 - Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya. Inilah nubuatan pelayanan penebusan yang Yesus lakukan di atas kayu salib.

Ayat 23 - Selanjutnya Allah melakukan suatu tindakan penyelamatan terhadap manusia dengan mengusir manusia dari taman Eden, supaya manusia tidak memakan buah pohon kehidupan yang berada di tengah taman itu. Inilah wujud kasih Allah dengan rencana "penebusan bagi manusia."

Catatan: Kalau manusia sampai memakan buah pohon kehidupan, sementara manusia belum ditebus dari dosa-dosa mereka, maka manusia akan hidup selama-lamanya di dalam dosa. Artinya manusia tidak dapat ditebus dan diselamatkan lagi, Kejadian 3:21-24. Manusia akan hidup selama-lamanya dalam dosa. Manusia baru diijinkan makan buah pohon kehidupan setelah ditebus dan diselamatkan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Sejak itu manusia mengembara di dunia ini, dari waktu ke waktu sampai penebus yang direncanakan Allah datang dan oleh pelayanan penebusan Yesus manusia diijinkan/dilayakkan masuk ke dalam taman Eden yang baru yakni Eden Yang Kekal untuk menikmati buah pohon kehidupan.

Dari sini kita dapatkan konsep tentang waktu sebagai berikut:
a. Dari dimulainya Allah merestorasi langit dan bumi (hari pertama) sampai dengan Allah berhenti bekerja (hari ketujuh), disebut "Minggu Penciptaan."
b. Dari dimulainya manusia jatuh ke dalam dosa, sampai kepada Allah menebus dan mengijinkan manusia masuk ke dalam Eden Yang Baru, disebut "Minggu Penebusan."

4. Berapa Lamakah Adam Hidup Dalam Kemuliaan?
Berapa lamakah manusia (Adam dan Hawa) hidup dalam persekutuan dengan Allah di taman Eden, sebelum manusia jatuh dalam dosa? Atau berapa lamakah jarak waktu antara Minggu Penciptaan dan Minggu Penebusan?

Pada waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah menyediakan pakaian kulit binatang dan mengenakannya kepada Adam dan Hawa, Kejadian 3:21. Dengan demikian Adam dan Hawa tidak perlu menyemat daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka.

Peristiwa ini secara perspektif mengacu kepada dua hal:
a. Perayaan Paskah, yang dilakukan oleh bangsa Israel ketika mereka meninggalkan Mesir untuk mengadakan perjalanan menuju tanah perjanjian yakni Kanaan, Keluaran 12:3.

b. Lebih jauh peristiwa ini (Paskah yang dirayakan oleh bangsa Yahudi) digenapi oleh Pelayanan Tuhan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah, Yohanes 1:29, 36. Setiap kali bangsa Israel merayakan Paskah, mereka melakukan ketentuan yang tidak dapat dilanggar sedikitpun oleh mereka antara lain:
* Mengambil seekor anak domba jantan pada tanggal 10 pada bulan pertama, Keluaran 12:3-6.
* Anak domba tersebut harus disimpan selama 4 hari, yaitu sampai tanggal 14 bulan yang pertama. Kemudian menyembelihnya pada waktu senja, Keluaran 12:6-7.

Kalau kita gabungkan "Minggu Penciptaan" dan "Minggu Penebusan" dan kita menempatkan ketentuan perayaan Paskah yang dilakukan oleh bangsa Israel, di mana penggenapannya adalah kematian Yesus diatas kayu salib, maka kita akan mendapatkan kesimpulan sebagai berikut:

a. Anak Domba Paskah, diambil pada tanggal 10, hal ini menunjukkan kepada peristiwa di taman Eden, di mana Allah merencanakan penebusan bagi manusia, Anak Domba Allah sebagai korban Paskah adalah Yesus.

b. Anak Domba Paskah tersebut harus disimpan selama 4 hari, untuk dikorbankan pada tanggal 14. Hal ini menunjuk kepada peristiwa kematian Yesus, yang baru dinyatakan empat ribu tahun setelah Adam.
Dengan demikian Adam & Hawa hidup di Taman Eden bersama Allah dalam keadaan mulia tanpa dosa, selama 3 hari.

5. Kesimpulan
Dengan mempelajari keterangan di atas, waktu yang digunakan Allah sejak dimulainya pekerjaan merestorasi langit dan bumi yang dirusakkan iblis, kejatuhan manusia, penebusan serta sampai berakhirnya kerajaan seribu tahun adalah selama 17 hari.

Apabila kita hubungkan dengan Mazmur 90:4 dan II Petrus 3:8, satu hari bagi Tuhan adalah sama dengan seribu tahun bagi manusia, maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa jumlah total dari "Waktu" yang di dalamnya memuat sejarah Penciptaan Langit dan Bumi sampai kepada Riwayat Kehidupan Manusia dari Kejatuhan, sampai berakhirnya Kerajaan 1000 tahun damai selama 17000 tahun.

Mengapa Kita Harus Membahas Tentang Kedatangan Tuhan Kedua Kali?
Firman Allah menjelaskan bahwa Tuhan Yesus yang telah datang, mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit dan naik ke surga, Ia akan datang kembali kali yang kedua dengan cara yang sama seperti pada waktu Ia naik ke surga (Kisah 1:10-11).

Pelajaran tentang kedatangan Yesus yang kedua kali, adalah merupakan salah satu dasar dari iman Kristen, sehingga pelajaran ini perlu diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. Namun karena banyaknya pendapat dan tafsiran mengenai pelajaran kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka sangatlah perlu mengetengahkan pelajaran ini secara benar dan tepat seperti apa yang dikatakan oleh Firman Allah.
Kekurang pahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali bisa menyebabkan penafsiran yang menyimpang bahkan bertolak belakang dengan Firman Allah itu sendiri. Tidak sedikit kesalahan dalam penafsiran dan penyajian pelejaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, bukannya memberikan pengharapan dan damai sejahtera, melainkan sebaliknya meresahkan anak-anak Tuhan.

Contohnya pada awal tahun 1992, telah berkembang pengajaran yang mengajarkan bahwa pada tanggal 28 Oktober 1992 Tuhan Yesus akan datang kedua kali. Namun kenyataannya?
- Anak Tuhan menjadi bingung, 2 Tesalonika 2:1-2.
- Banyak anak Tuhan menjadi gelisah.
- Bahkan ada yang sampai disesatkan, 2 Tesalonika 2:3.

Apa Kata Alkitab Tentang 
Kedatangan Tuhan Yesus Kedua Kali?
Secara garis besar ada 2 hal yg harus kita ketahui sehubungan dgn kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
1. Tanda dan kejadian yang mendahului kedatangan Tuhan Yesus kedua kali (Matius 24:1-14). Didahului dengan tanda-tanda dan kejadian-kejadian yang mengawali kedatangan Yesus kedua kali, sampai pada dinyatakannya antikristus di muka bumi.

2. Kedatangan Tuhan Yesus dan kejadian yang mengikutinya (Kisah 1:10-11). Matius 24:36, 25:13 tidak ada yang tahu kapan waktunya kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Namun dengan mempelajari bagian yang pertama, kita dapat petunjuk tentang waktu kedatangan Yesus kedua kali, bahkan kejadian-kejadian yang mendahuluinya memberi petunjuk kepada kita yang akan membuat kita merasa sejahtera.

 
Bersambung ke Eskatologi 2
“Kedatangan Yesus ke dua kali”


 
God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

ESKATOLOGI 2 : KEDATANGAN YESUS KE DUA KALI.


Sesuai dengan makna dari kata Eskatologi, yang datang dari kata "ESKATON" mengandung arti "Yang Akhir." Maka penekanan pelajaran ini juga mengacu kepada segala sesuatu yang akan terjadi menjelang, pada saat dan setelah kedatangan Yesus kedua kali. Jadi Eskatologi adalah pelajaran yang mempelajari secara Kronologis peritiwa demi peristiwa menjelang; pada saat dan setelah kedatangan Yesus kedua kali.

Mengapa Kita Mempelajari Eskatologi ?
Secara tegas firman Allah menjelaskan kepada kita bahwa Tuhan Yesus yang telah datang ke dalam dunia, mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit dan naik ke sorga. Ia berjanji akan datang kembali, Yohanes 14:3 - "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada."
Cara kedatangan Yesus kedua kali, adalah sama seperti ketika Yesus naik ke sorga, karena semua orang yang masih hidup sampai kedatangan Yesus kedua kali akan melihat peristiwa kedatanganNya. Kisah Rasul 1:11 "… Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya." 
 
Pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, merupakan salah satu dasar iman kristen, oleh sebab itu pelajaran tentang kedatangan Yesus kedua kali perlu untuk diketahui, diajarkan dan diimani oleh setiap umat Tuhan. Tetapi karena banyaknya tafsiran mengenai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, maka kita perlu berhati-hati mempelajari, meneliti dan tidak sembarangan menerima tafsiran tanpa diuji terlebih dahulu dalam terang Firman Allah.

Kekurang pahaman dalam penguasaan pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, bisa menyebabkan penyimpangan penafsiran, bahkan lebih fatal lagi menyimpang dari kebenaran Firman Allah. Kesalahan dalam penafsiran dan penyajian pelajaran tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, bukannya membangkitkan gairah, semangat dan harapan, damai dan sejahtera untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali, sebaliknya justru mendatangkan perasaan takut, gelisah, bingung dan penyesatan.

II Tesalonika 2:1-2 "Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham Roh maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga!"

Apa Kata Alkitab Tentang Kedatangan Yesus Kedua Kali ?

Secara garis besar, ada tiga hal yang akan kita pelajari sehubungan dengan pelajaran mengenai Eskatologi antara lain:

1. Tanda dan peristiwa menjelang kedatangan Yesus kedua kali. Matius 24:1-14. Kedatangan Yesus kedua kali akan didahului dengan tanda-tanda dan kejadian-kejadian di bumi, sampai dinyatakannya antikristus yang akan memerintah di dunia selama tiga setengah tahun.

2. Saat atau hari kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, I Tesalonika 4:16. Pada saat Yesus datang untuk kedua kalinya, akan terjadi berbagai peristiwa baik bagi orang percaya yang telah mati maupun yang masih hidup, sampai kepada peperangan terhadap musuh-musuh Allah.

3. Peristiwa setelah kedatangan Yesus kedua kali. Wahyu 20. Setelah menerima kemuliaan di awan-awan, semua orang percaya akan berkerajaan bersama Yesus di bumi. Setelah iblis dicampakkan ke dalam neraka, semua yang percaya akan hidup dalam kekekalan bersama Yesus


Tanda dan kejadian yang mendahului kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang tanda-tanda dan kejadian yang mendahului kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, terlebih dulu kita melihat berbagai tafsiran mengenai kedatangan tanda-tanda utama kedatangan Yesus kedua kali.

Dua macam tafsiran
Ada dua tafsiran yang sama-sama berkembang saat ini dan dipegang/diyakini oleh berbagai aliran gereja. Demikian juga Firman Allah (Ayat Alkitab) yang dijadikan sebagai dasar untuk mengembangkan pengajaran mereka adalah sama, yaitu 1 Tesalonika 4:14-17.

Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan

Kedua tafsiran ini juga sama-sama meyakini bahwa:
Pertama, pada saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali akan terjadi kebangkitan orang percaya yang telah mati didalam Kristus

Kedua, orang percaya yang masih hidup sampai kedatangan Yesus yang kedua kali akan diubahkan. Perbedaannya hanyalah terletak pada soal waktu. Kapan sebenarnya saat kedatangan Yesus kedua kali yang disertai dengan kebangkitan dan pengangkatan? apa sebelum atau sesudah masa pemerintahan antikristus?


A. Faham Pre-Tribulation
Tafsiran yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus akan datang sebelum masa pemerintahan antikristus, tafsiran ini dikenal dengan istilah "pre tribulation". Pre = Permulaan/Mendahului. Tribulation = Bencana/Kemalangan.
Faham pre tribulation adalah suatu faham yang mempercayai bahwa kedatangan Yesus yang kedua kali akan terjadi sebelum/mendahului masa bencana (kemalangan), yaitu masa pemerintahan antikristus.
Faham ini juga menafsirkan bahwa kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali terdiri 2 fase:
1. Datang seperti pencuri, yaitu sebelum masa pemerintahan antikristus. Pada saat itulah orang percaya yang telah mati dibangkitkan dan orang percaya yang masih hidup akan diubahkan.
2. Kedatangan Tuhan Yesus secara nyata (kelihatan) kepada seluruh orang, yaitu setelah masa pemerintahan antikristus. Dimana akan ada peperangan antara Kristus dan kerajaan dunia (peperangan yang akan terjadi di Harmagedon/perang Harmagedon).
Apakah Kita Bisa Menerima Tafsiran/Faham Ini ?

Kita tidak menerima faham ini dengan alasan:
a. Wahyu 16:15-16: "...Lihatlah Aku datang seperti pencuri".
Adanya ayat ini bukan berarti:
- Allah akan datang secara diam-diam bagi orang percaya.
- Allah (Tuhan Yesus) akan datang pada waktu yang kita tidak duga/sangka-sangka.
Adanya ayat ini bukan berarti kita harus menempatkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali yang ditandai dengan kebangkitan orang percaya dan tubuh orang percaya yang masih hidup akan diubahkan sebelum masa antikristus. Tidak! Untuk itu kita perlu mengerti arti dan makna dari Wahyu 16:15 yang kalimatnya antara lain berkata: "Lihatlah Aku datang seperti pencuri". Kita jangan berhenti sampai ayat ini, tetapi kita harus memperhatikan ayat lain yang menyusulnya, khususnya ayat 16,17.
Ayat 16: "Lalu Ia mengumpulkan mereka ditempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmagedon".
Berbicara mengenai kata Harmagedon. Hal ini tidak lain adalah berbicara mengenai perang. Peperangan antara tentara Allah pada saat Yesus datang kedua kali melawan iblis dengan segala balatentaranya dan segala kekuatannya (antikristus dan nabi palsu serta kerajaan dunia yang dipimpinnya berperang melawan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali). disusul dengan suara berkata:
Ayat 17: "...sudah terlaksana" Apa yang sudah terlaksana? Yoh.19:30 "Sudah selesai/tuntas". Artinya pekerjaan penebusan Yesus telah diselesaikan secara tuntas. Tidak ada yang tersisa yang tidak ditebus oleh Yesus.
Dengan demikian Wahyu 16:17, kata sudah terlaksana dalam ayat ini mengandung arti: Pekerjaan penghukuman oleh Yesus kepada antikristus dan pengikutnya sudah dilakukan dengan tuntas. Baca kronologisnya Wahyu 17,18 dan Wahyu 19:11-21. Hal ini terjadi bukan sebelum masa pemerintahan antikristus, tetapi setelah pemerintahan antikristus. Yaitu pada saat Tuhan Yesus datang kali yang kedua dengan seluruh bala tentara sorga dan dengan segala kemuliaanNya membinasakan orang-orang yang tidak percaya kepadaNya. 2 Tesalonika 2:8. ” pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali”
 
b. Wahyu 16:12 "Dan malaikat yang keenam menumpahkan cawannya..." Wahyu 16:17 "Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya keangkasa..." Dengan demikian ucapan: "Aku datang seperti pencuri" diucapkan antara pencurahan cawan ke 6 dan ke 7, yang posisi/kejadiannya pada saat perang Harmagedon.

c. Daniel 7:19-21 "...Dan tanduk itu berperang melawan orang-orang kudus.." Wahyu 13:1-7 "...dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus.."
Dari ayat-ayat tersebut diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada masa pemerintahan antikristus, ada orang-orang yang kudus yang mati oleh antikristus, karena mempertahankan imannya kepada Yesus.
Faham pre-tribulation mengajar bahwa orang-orang kudus sudah dibangkitkan dan diubahkan sebelum masa aniaya/pemerintahan antikristus, kalau memang demikian, bagaimana dengan nasib orang-orang kudus yang mati untuk mempertahankan imannya kepada Yesus, karena tidak mau menyembah antikristus dan menerima tandanya? Lagi pula, kapan mereka akan dibangkitkan? sedangkan menurut Firman Allah, Wahyu 20:4-6, hanya ada dua kebangkitan:
- Kebangkitan 1 bagi orang-orang percaya, pada kedatangan Tuhan.
- Kebangkitan ke 2 bagi orang-orang yang tidak percaya, setelah kerajaan 1000 tahun damai.
1 Tesalonika 4:6 "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi...."
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa kebangkitan orang yang percaya dan pengubahan tubuh orang percaya yang masih hidup, tidak terjadi secara diam-diam melainkan ditandai dengan seruan dan bunyi sangkakala, sehingga semua orang dapat mengetahuinya, tidak diam-diam (Matius 24:29-30).

Dari 4 bukti ini kita mengambil kesimpulan dengan pasti dan jelas bahwa faham/tafsiran Pre-Tribulation tidak dapat kita terima. Mengapa? Karena tidak sesuai dengan ayat-ayat dan keterangan yang diuraikan diatas. Kalau begitu apa yang dimaksudkan dengan Wahyu 16:5 dengan Kalimat "...datang seperti pencuri?"
Pada waktu Yesus datang kedua kali, kedatangan Yesus yang sama sekali tidak disangka-sangka (mengejutkan). Tanpa memberitahu terlebih dahulu kepada manusia secara umum. Namun...
* Kepada orang-orang percaya, Allah memberi tanda-tanda yang mendahului segala sesuatu yang akan terjadi didunia ini, sehingga orang-orang percaya dapat berjaga-jaga apabila tanda-tanda itu telah dinyatakan (Matius 24:3-14, 37-44).
* Kepada orang yang tidak percaya kedatangan Yesus kedua kali menjadi seperti pencuri, karena mereka bukan orang percaya, itulah sebabnya mereka tidak mengetahui tanda yang diberikan Allah, sehingga mereka tidak berjaga-jaga dan pada saat Tuhan Yesus datang mereka binasa (1 Tesalonika 5:1-4).

B. Faham Midst-Tribulation
Kata "midst" atau "mid" (Inggris) artinya "tengah-tengah" atau "pertengahan." Sedangkan kata "tribulation" (Inggris) artinya "bencana" atau "kemalangan." Dengan demikian Faham Midst-Tribulation adalah faham yang percaya bahwa kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, yang ditandai dengan kebangkitan orang percaya yang telah mati dan pengubahan tubuh orang percaya yang masih hidup akan terjadi pada pertengahan masa pemerintahan Antikristus.

Pada dasarnya kedua faham ini (pre-tribulation dan midst-tribulation) tidak jauh berbeda. Hanya mereka yang memegang Faham Midst-Tribulation menempatkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali pada pertengahan masa pemerintahan Antikristus, sedangkan Faham Pre-tribulation menempatkan kedatangan Tuhan Yesus kedua kali sebelum masa pemerintahan Antikristus.

Dengan demikian pembuktian bahwa faham ini tidak bisa kita terima, karena tidak sesuai dengan Firman Allah, adalah sama dengan pembuktian yang telah kita pelajari pada penjelasan kesalahan faham Pre-Tribulation.

C. Faham Post Tribulation.
Faham yang mempercayai bahwa kedatangan Tuhan Yesus kedua kali disertai dengan: Kebangkitan orang percaya yang sudah mati dan diubahkannya tubuh orang percaya yang masih hidup" akan terjadi setelah masa pemerintahan antikristus (masa aniaya besar).


Kita menerima faham ini dengan alasan:
1. 1 Korintus 15:51-52 "Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak binasa dan kita semua (yang masih hidup) akan diubah. 

Bandingkan dengan: 

1 Tesalonika 4:16-17 "Sebab pada waktu tanda-tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit, sesudah itu, kita yang masih hidup, yang masih tinggal akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan diangkasa..."
Kesimpulan: * Orang percaya yang telah mati dibangkitkan.
* Orang percaya yang masih hidup diubahkan.
Mereka diangkat ke awan-awan pada saat bunyi nafiri/sangkakala terakhir.

2. Matius 24:29-31 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya lagi dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang diatas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Dan ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatnya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain." 

Perhatikan Matius 24!
Ayat 29 "Segera sesudah siksaan..." Yang dimaksud dengan siksaan, tidak lain adalah setelah masa pemerintahan antikristus berakhir.
Ayat 30 "Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit..." Saat kedatangan Yesus kedua kali, dapat dilihat oleh semua pasang mata.
Ayat 31 "...akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi...." Peristiwa yang akan terjadi pada saat kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, yaitu:
* Kebangkitan orang-orang percaya, dan...
* Orang-orang percaya yang masih hidup tubuhnya diubahkan.
Kesimpulan: Kedatangan Yesus kedua kali yang ditandai dengan kebangkitan orang-orang percaya yang sudah mati dan pengubahan tubuh orang-orang percaya yang masih hidup terjadi sesudah siksaan (setelah berakhirnya masa pemerintahan antkristus di bumi).

3. Wahyu 20:4 "Lalu aku melihat tanda-tanda dan orang-orang yang duduk diatasnya, kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena Firman Allah, yang tidak menyembah binatang dan patungnya (antikristus dan patung antikristus) dan yang tidak menerima tandanya (angka 666) pada dahi dan tangan mereka, dan mereka hidup kembali (dibangkitkan) dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Kesimpulan: Ada orang-orang percaya yang masuk/mengalami masa pemerintahan antikristus, tapi mereka:
* Berpegang pada Firman Allah (tetap percaya pada Yesus).
* Memelihara kesaksian Yesus (tidak ingkar/tetap mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat).
* Tidak mau menyembah antikristus dan patungnya.
* Tidak mau menerima tanda sebagai pengikut antikristus (666).

Berarti ada orang-orang percaya yang bersedia menyerahkan nyawa mereka demi mempertahankan iman mereka kepada Yesus. Mereka dibunuh oleh antikristus, namun mereka dibangkitkan pada saat Yesus datang kedua kali. Dari sini kembali kita melihat kelemahan faham Pre-Tribulation, yang tidak sesuai dengan Wahyu 20:4. Sebab faham Pre-Tribulation mengajarkan bahwa:

Kebangkitan orang-orang percaya dan pengubahan tubuh akan terjadi sebelum masa pemerintahan antikristus. Hal ini tidak mempunyai dasar kebenaran Firman Allah, bahkan sangat bertentangan dengan Wahyu 20:4. Bahwa ada orang-orang kudus/orang-orang percaya yang masuk masa aniaya dibawah pemerintahan antikristus, yaitu orang-orang percaya yang tidak memiliki iman yang sempurna (Matius 8:11-12), dan tidak memakai pakaian pesta (Matius 22:11-12) serta yang tidak mempunyai kemampuan untuk bekerja/melayani (mengembangkan talentanya). (Matius 25:26-30). Mereka inilah yang masuk dalam masa antikristus, tetapi diantara mereka akan diselamatkan karena mereka mempertahankan iman kepada Yesus.

  Bersambung ke Eskatologi 3
“Perbedaan  antara FAHAM PRE-TRIBULATION , 
MIDST-TRIBULATION DENGAN FAHAM POST-TRIBULATION

 



God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw

ESKATOLOGI 3 : PERBEDAAN ANTARA FAHAM PRE-TRIBULATION / MIDST-TRIBULATION DENGAN FAHAM POST-TRIBULATION.

Perbedaan yang paling mendasar antara faham Pre-Tribulation/Midst-Tribulation dengan faham Post-Tribulation, bukan hanya dalam menafsirkan saat kedatangan Yesus kedua kali, yakni apakah kedatangan Yesus kedua kali terjadi sebelum atau sesudah masa pemerintahan Antikristus. Tetapi ada perbedaan lain yang sangat mendasar, yaitu bahasan tentang:

Penyingkiran Gereja, Pengangkatan Gereja, Tafsiran tentang Materai/Kuda Putih, Lamanya masa pemerintahan Antikristus, Siapakah 144.000 orang dari 12 suku Israel? Bahkan masih banyak lagi perbedaan lainnya, yang membutuhkan penjelasan secara rinci agar kita tidak salah dalam mempelajari tentang eskatologi.

Bagian III ini secara khusus akan membahas tentang dua istilah yang seringkali dicampuradukkan, yaitu istilah "Penyingkiran" dan "Pengangkatan" (Mengenai point-point lainnya, akan dibahas dalam bab berikutnya sesuai dengan kronologis peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di akhir zaman sesuai yang telah dicatat di dalam firman Allah tentang kedatangan Yesus kedua kali).

Mencampuradukkan kedua istilah "Penyingkiran" dan "Pengangkatan" merupakan upaya pembohongan dan pembodohan kepada jemaat (pengikut Kristus).
Pengertian yang salah tentang istilah penyingkiran dengan cara menyamakan dengan pengangkatan adalah suatu usaha untuk menjebak jemaat (pengikut Kristus) menjadi anggota jemaat yang santai, lalai karena tidak berjaga-jaga dalam mempersiapkan diri menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Gereja yang sempurna adalah gereja yang akan disingkirkan, jauh dari amarah yang dilampiaskan oleh iblis melalui tangan kanannya yaitu Antikristus. Tetapi gereja yang tidak turut disempurnakan, mereka akan masuk dalam masa pemerintahan Antikristus dan mereka akan diburu dan dibunuh oleh Antikristus, Wahyu 13:7 dan Wahyu 20:4 hubungkan pula dengan Daniel 7:19-21.

Faham Pre-Tribulation dan Midst-Tribulation tidak mengajarkan adanya peristiwa "Penyingkiran Gereja Ke Padang Gurun." Sebaliknya faham Pre-Tribulation dan Midst-Tribulation mengajarkan bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus yang telah mati akan dibangkitkan dan semua orang percaya yang masih hidup sampai kedatangan Yesus kedua kali, kemudian semua akan diangkat dan dibawa ke awan-awan ("rapture") sebelum atau pada pertengahan masa pemerintahan Antikristus di bumi.

Seperti yang telah kita bahas dan buktikan melalui ayat-ayat firman Allah (Perhatikan Eskatologi Bagian 2), bahwa kedua faham ini (Pre-Tribulation dan Midst-Tribulation) tidak sesuai dengan firman Allah. Itulah sebabnya pada bab ini kita akan membahas secara rinci bahwa "Penyingkiran" dan "Pengangkatan" adalah dua peristiwa berbeda, baik dilihat dari sudut waktu, peristiwa, maupun tempat yang dituju pada saat peritiwa tersebut berlangsung, baik itu pada saat penyingkiran maupun pengangkatan.
Penyingkiran Gereja Ke Padang Gurun 1. Wahyu 12:6 "Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya."

2. Wahyu 12:14 "Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nazar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa." 
 
Yang dimaksud dengan perempuan dalam kedua ayat yang tersebut di atas adalah "Gereja yang sempurna" (mempelai wanita Kristus). Disebut sebagai Gereja yang sempurna, dilihat dari seluruh perlengkapan yang dikenakannya. Ayat 1 "Maka tampaklah suatu tanda besar di langit. Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya."

Disebut sebagai mempelai/istri Kristus dilihat dari kondisi/keadaannya sedang mengandung, hendak melahirkan. Ayat 2 "ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan."
Perempuan, yang dalam ayat 6 dan 14 terbang ke tempatnya, yaitu di padang gurun, dijelaskan di ayat 2, dalam kondisi mengandung, bahkan dalam persiapan untuk melahirkan. Berarti perempuan tersebut di atas, yang adalah Gereja yang sempurna, bukan sebagai tunangan lagi, II Korintus 11:2, tetapi telah menjadi istri Kristus (sudah menikah dengan Kristus).

Catatan: Peristiwa pernikahan Gereja dengan Kristus akan kita bahas dalam bab berikutnya, tepatnya pada peristiwa pembukaan Meterai VII saat pernikahan Kristus dengan Gereja.
Ayat 3-4 "Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan diatas kepalanya ada tujuh mahkota, Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkanNya."


Naga merah yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh ini, dalam ayat 9 dijelaskan sebagai oknum iblis atau Setan. Berkepala Tujuh. Iblis/Setan yang telah menguasai raja-raja yang memiliki ambisi menjadi penguasa dunia, dari Mesir, Asiria, Babil, Persia, Yunani, Romawi dan akhirnya terlaksana di dalam oknum penguasa kerajaan dunia, yaitu Antikristus.

Bertanduk Sepuluh. Iblis/Setan yang memberikan kekuasaan kepada raja dunia, yaitu Antikristus, mempunyai kekuatan yang bisa digunakan sebagai alat untuk menaklukkan seluruh suku bangsa di seluruh dunia, yaitu 10 pemimpin negara-negara bersatu di dunia, seperti Uni Eropa, Nato, Non Blok, Selatan-selatan, Asean dan berbagai himpunan negara-negara bersatu di seluruh dunia.

Ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit. Iblis/Setan mempunyai pengalaman dalam menjatuhkan orang-orang percaya yang diurapi Roh Kudus, dalam ayat ini digambarkan dengan gambaran bintang-bintang.

Ayat 5 "Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi, tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhtaNya."

Iblis mengincar untuk memangsa, Anak laki-laki yang dilahirkan oleh perempuan (Gereja sempurna/ istri Kristus). Rupanya Iblis sangat berkepentingan untuk memangsa Anak laki-laki yang dilahirkan Gereja/istri Kristus. Bagi Iblis Anak laki-laki, merupakan kunci yang sangat menentukan. Itulah sebabnya iblis begitu perhatian dalam menantikan kelahirannya agar bisa memangsanya. Tetapi, usaha Iblis untuk memangsa Anak laki-laki gagal. Karena Anak laki-laki, yaitu Anak hasil pernikahan antara Kristus dan Gereja, dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhtaNya.

Ayat 6 "Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya."

Kalau kita hubungkan dengan ayat 13-14 "Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari mata ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa." Iblis/Setan yang dilambangkan dengan naga, menjadi marah dan kini kemarahannya diarahkan kepada perempuan, yaitu mempelai wanita Kristus/Gereja yang sempurna, yang telah melahirkan Anak laki-laki. Allah, memberi kepada Gereja yang sempurna/ mempelai wanita Kristus perlengkapan yaitu "dua sayap burung nasar yang besar" untuk melarikan diri ke padang gurun, untuk dipelihara selama tiga setengah tahun, jauh dari mata Iblis/Setan selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

Catatan:
Pelajari dalam bab selanjutnya mengenai "peniupan sangkakala IV, tentang Gereja sempurna yang memberikan peringatan dengan menyerukan: Celaka, celaka dan celakalah!
Peristiwa tersebut di atas disebut sebagai peristiwa "Penyingkiran Ke Padang Gurun." Hal ini terjadi, sebelum masa pemerintahan Antikristus. Perlu dipertegas bahwa peristiwa ini bukan peristiwa "Pengangkatan ke awan-awan" yang ditandai dengan kebangkitan orang percaya yang telah mati dan pengubahan tubuh orang percaya yang masih hidup sampai kedatangan Yesus kedua kali.

Pengangkatan Orang Percaya Ke Awan-awan
Matius 24:29-31 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dan langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaanNya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain."

I Korintus 15:51-52 "Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak binasa dan kita semua akan diubah."

I Tesalonika 4:16-17 "Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu kita yang hidup yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan."

Wahyu 20:4-6 "Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati, yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya." 

Pengangkatan orang-orang percaya ke awan-awan/rapture
(yaitu orang saleh yang dibangkitkan maupun yang diubahkan), menurut ayat-ayat di atas, terjadi setelah:
1. Tuhan Yesus datang untuk kedua kali.
2. Sesudah siksaan, yaitu berakhirnya masa pemerintahan Antikristus.
3. Penghulu malaikat berseru.
4. Malaikat meniup sangkakala yang terkahir.
5. Orang-orang pecaya yang telah mati, dibangkitkan dan orang percaya yang masih hidup diubahkan.

Perlu dicermati secara seksama bahwa peristiwa tersebut, bukan terjadi sebelum masa pemerintahan Antikristus, tetapi setelah masa pemerintahan Antikristus, yaitu pada saat Yesus datang kedua kali dan disaksikan oleh semua mata (Wahyu 1:7).

Dengan demikian kita dapat membuat sebuah tabel perbandingan untuk melihat perbedaan antara peristiwa penyingkiran dan pengangkatan. Perbedaan ini dilihat dari sudut waktu, tempat yang dituju, belum atau sudah alami tubuh rohani, dan lain sebagainya.

Penyingkiran
1. Terjadi sebelum pemerintahan antikristus
2. Disingkirkan ke padang gurun
3. Belum mengalami pengubahan tubuh
4. Hanya dialami oleh Gereja Sempurna
5. Matius 24:40-42; Wahyu 12:6, 13, 14 

Pengangkatan
1. Terjadi setelah pemerintahan antikristus
2. Diangkat ke awan-awan
3. Telah mengalami pengubahan tubuh
4. Dialami oleh semua orang percaya
5. Matius 24:29-32; I Korintus 15:51-52; I Tesalonika 4:16-17; Wahyu 10:4

 
Bersambung ke Eskatologi 4
“Tanda – tanda kedatangan Yesus yang keduakali”
 
 

God Bless You

"Hitherto the Lord has helped us."
Ebenhaezer
From the desk of  Daniel Lauw