APAKAH KESUKSESAN YANG SEJATI ITU ?
KESUKSESAN merupakan kata ajaib yang banyak di kejar orang. Demi kesuksesan, orang rela kerja “pontang-panting”, siang jadi malam, malam jadi siang. Kalau perlu kepala di bawah dan kaki di atas. Jungkir balik begitu rupa untuk mengejar kesuksesan.
Kota Pati, dikenal sebagai “Kota Wisata Rohani”, yang dimaksud bukan hanya bahwa di Pati terdapat 5 agama besar di Indonesia (meski skalanya tidak berimbang), tetapi yang populer dari Kota Pati yang kecil ini adalah dengan banyaknya dukun-dukun atau paranormal.
Lihat saja majalah semacam “Liberty” yang banyak menawarkan jasa paranormal, nama kota Pati tidak ketinggalan.Di Kota ini tidak mengherankan jika ada pejabat-pejabat tinggi ibukota atau para selebritis yang berdatangan di pos-pos paranormal tertentu. Apa yang mereka cari ? Macam-macam…dan yang paling sering adalah kesuksesan. Syarat apapun yang diajukan akan dituruti.
Pernah ada seorang wanita cantik (mungkin selebritis – maklum saya nggak kenal banyak selebritis – atau mungkin seseorang yang sedang berusaha mencari cara agar menjadi orang top)
datang ke rumah saya, dan mencari telur.
Saya tidak berjualan telur, lalu bagaimana wanita ini bisa datang mencari telur ? Telur apa yang ia cari ? Rupa-rupanya ia sudah keliling kemana-mana tanpa hasil, dan dia mendengar bahwa saya punya angsa (orang Jawa bilang : “Banyak”). ya..“ndog Banyak” itu yang dicari, namun uniknya yang ia cari “Ndog Banyak” yang sudah koplak, berarti telur
angsa yang sudah gagal/nggak jadi. Telur semacam ini yang ia cari, bahkan sudah busukpun ia berani membeli dengan harga ratusan ribu.
Ketika saya tanya, “Untuk apa” ? Dengan senyum manisnya ia menyatakan “Di suruh orang tua” (“Orang tua” ini maksudnya bukan parent tapi paranormal). Telur ini menjadi prasyarat tertentu untuk mengabulkan apa yang didamba sang wanita cantik itu, dan itu tidak lain adalah kesuksesan ! . “Sayang sekali, saya tidak punya” kata saya dengan wajah menyesal. (Asli..menyesal…lha kok telur busuk yang pernah saya punya, malah saya buang…mestinya bisa berharga ratusan ribu ..... hiks)
Ada banyak cerita dan kisah bagaimana orang mencari pesugihan di Gunung Kawi, Gunung Bromo, Bukit Kemukus, Pantai Parang Tritis dsb..dsb.. Bahkan di kampung saya, di sebuah sungai kecil di bawah rumpun bambu pernah ada seorang pria tua bertapa telanjang bulat selama 1 minggu untuk cari “ilmu”. Kulitnya sampai berkerut (entah berkerut karena memang sudah tua atau karena kungkum siang malam). Katanya sebagai “Syarat”, namun meski di lakoni sampai “Sekarat” toh sampai hari ini dia tetap “Melarat”.
Ada begitu banyak orang mengejar kekayaan, kesuksesan & kebahagiaan. Mereka mencari Kesuksesan dimana-mana. Mulai dari yang normal dengan menimba ilmu di seminar seminar, rajin belajar hingga cara-cara yang abnormal sampai yang liar..
Sebenarnya, apakah Kesuksesan sejati itu?
Pernah ada seorang yang berpendapat tentang Kesuksesan. Ukuran kesuksesan menurutnya adalah jika hidup kita selaras dengan TIAN (Tuhan) dan berguna bagi masyarakat. Itulah tandanya sukses.
Jadi sukses itu bukan soal punya kedudukan tinggi atau harta melimpah. Selanjutnya ia berkata “Jika kamu jauh dari Tuhan dan hidupmu cuma jadi benalu masyarakat, maka hidupmu tidak ada gunanya.
Sebanyak apapun harta kamu timbun dan setinggi apapun kamu punya kedudukan, itu semua hanya kesuksesan semu. Bagaikan anjing yang berputar-putar mengejar ekornya sendiri atau seekor ular yang merasa kenyang padahal ia hanya menelan ekornya sendiri. Percuma !
Benarkah pendapat ini ? Mari kita lihat apa kata Firman Tuhan. Orang yang sukses adalah :
1. ORANG YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN
Matius 22:36-38 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama."
Itulah aturan / hukum pertama yang Allah kehendaki, yaitu memiliki hidup yang Menyenangkan Hati TUHAN. Memiliki orientasi hidup yang Menyenangkan hati Tuhan. Berbuat sesuatu yang menyenangkan Hati Tuhan.
Dengan kata lain, Orang yang sukses adalah oang yang menempatkan Tuhan sebagai fokus hidupnya. Ketika orang merasa dirinya sukses karena kehebatan dan kemampuannya, ia sebetulnya telah menipu diri sendiri. Ia menggenggam kesuksesan, namun kesuksesan yang semu.
Ulangan 8 :17-18 : Maka janganlah kaukatakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini.
Matius 22:39-40 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukumTaurat dan kitab para nabi."
Sejak lahir, manusia membutuhkan interaksi dan pertolongan orang lain. Beda dengan ayam, begitu telur menetas, ia dilepas cari makan sendiri sudah bisa. Manusia ? Kadang sampai telur pendidikan S1 menetaspun masih belum bisa bekerja dan cari makan sendiri. Kita membutuhkan “kebergunaan” orang lain dalam kehidupan kita, demikian juga “kebergunaan” kita dibutuhkan orang lain. Itulah sebabnya kita disebut Makhluk Sosial, yang artinya setiap saat kita terjalin dengan orang-orang lain, dibutuhkan dan membutuhkan, ditolong dan menolong. Orang yang sukses tidak lain adalah orang yang berguna bagi orang lain, mendatangkan manfaat bagi lingkungannya, menghasilkan buah-buah yang indah bagi sesamanya.
Perhatikan, apa tujuan Allah menciptakan kita ?
Efesus 2:10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
“Pekerjaan Baik” yang dimaksudkan Allah tentu bukan kebaikan sempit yang memuaskan diri kita sendiri, melainkan bagaimana kita berguna bagi masyarakat, keluarga dan lingkungan dimana kita ditempatkan oleh Tuhan.
Yeremia 29:7 Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu.
Mazmur 37:3-4 Percayalah kepadaTUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Menginginkan sesuatu tidaklah salah, kita dikaruniai semangat & ambisi utk mencapai tujuan-tujuan kita. Asal jangan ambisi itu berubah menjadi ambisius dgn menghalalkan segala cara utk mencapainya. Kita harus menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak TUHAN. Selama kita menginginkan hal-hal baik & berkenan dihadapan TUHAN, maka TUHAN pasti akan memberikannya.
Lalu bagaimana jika kita gagal ? Percayalah bahwa Tuhan pasti punya rencana lain yang lebih baik untuk mengabulkan keinginan kita yang lebih tepat dan sesuai. Seringkali kita tidak tahu bahwa sesuatu itu baik bagi dirinya ataukah justru berbahaya. Seorang anak bisa merengek meminta pisau untuk mainan, tanpa sadar bahwa pisau itu bisa melukainya. Bagi anak ini, sukses berarti dia berhasil mendapatkan pisau. Bagi Tuhan, kesuksesan anak ini bukan soal ia berhasil mendapatkan pisau atau tidak…namun bagaimana hidupnya terjaga/ terselamatkan sehingga ia bisa terbuka kemungkinan menemukan keinginan / harapan lain yang lebih tepat / sesuai.
Pengkhotbah 2:25-26 : Karena siapa dapat makan dan merasakan kenikmatan di luar Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat, pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan Allah. Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Pengkhotbah 5:18 Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.
Orang Sukses adalah orang yang dapat menikmati keberhasilannya. Ada orang bekerja siang malam untuk mengumpulkan harta & akhirnya mati ditumpukan hartanya, sedangkan dia tak sempat menikmatinya. Ada yang bekerja dari pagi-siang-malam, tanpa henti & menjadi kaya, tapi akhirnya ia harus melihat kehancuran keluarga & rumahtangganya. Ada yang mendapatkan kekuasaan, tapi tak pernah tenang dalam tidurnya karena takut dibunuh lawan-lawan politiknya. Betapa susahnya hidup seperti itu? Itulah yang dinamakan: Menjaring Angin! Mengejar sesuatu yang sia-sia....
--
Karena itu, Belajarlah meniti Kesuksesan sesuai kehendak TUHAN, bukan menurut kehendakmu sendiri !!! Belajarlah meraih kesuksesan dengan bertumpu pada Allah bukan mengandalkan kuasa kegelapan. Segala sesuatu dalam hidup kita, mulai dari diri, keluarga, pekerjaan & pelayanan kita harus mendatangkan Kemuliaan bagi DIA, bukan hanya demi kebesaran diri kita sendiri.
Aku menjawab:
Jika engkau makan atau jika engkau minum,
atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain,
lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
(1 Korintus 10:31)
God Bless You
"Hitherto the Lord has helped
us."
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar