Yohanes 1:10-18 ; 3:16
Fakta menyatakan bahwa Tuhan Yesus pernah dilahirkan.
Walaupun tanggal kelahiranNya tidak diketahui tetapi Natal mengingatkan kepada
kita akan kelahiran Tuhan Yesus Kristus di dunia ini dan perlu diperingati
seperti kematian dan kebangkitanNya.
Injil Yohanes menekankan pernyataan “Karena begitu besar
kasih Allah akan dunia ini ..... supaya setiap orang yang percaya kepadaNya
tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Berita inti dari
pada Natal adalah pernyataan kasih Allah dan kehendakNya agar umatNya tidak
dibinasakan tetapi memperoleh berkat dalam kerajaanNya. Yang dilakukan Kristus
di dunia untuk mewujudkan rencana Tuhan yaitu sebagai berikut:
1. Datang untuk memisahkan milikNya (1:10-12).
Dia adalah Tuhan yang empunya kehidupan manusia Dikatakan “Ia datang kepada milik kepunyaanNya” (1:11) tetapi kedatanganNya menimbulkan pemisahan. “Dunia tidak mengenalNya” (1:10), mereka adalah anak-anak dunia dan “semua orang yang menerimaNya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” (1:12). Jadi ada 2 kelompok, anak-anak dunia dan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus juga menyatakan tentang pemisahan yang akan terjadi di akhir jaman, dikatakan “sama seperti gembala memisahkan domba dan kambing” (baca Mat 25:31-33)
Dia adalah Tuhan yang empunya kehidupan manusia Dikatakan “Ia datang kepada milik kepunyaanNya” (1:11) tetapi kedatanganNya menimbulkan pemisahan. “Dunia tidak mengenalNya” (1:10), mereka adalah anak-anak dunia dan “semua orang yang menerimaNya diberi kuasa supaya menjadi anak-anak Allah” (1:12). Jadi ada 2 kelompok, anak-anak dunia dan anak-anak Tuhan. Tuhan Yesus juga menyatakan tentang pemisahan yang akan terjadi di akhir jaman, dikatakan “sama seperti gembala memisahkan domba dan kambing” (baca Mat 25:31-33)
2. Datang untuk diam bersama dengan umatNya (1: 14).
“Diam di antara kita” (1:14). Pernyataan “kita” disini berarti umatNya, karena dikatakan “kita telah melihat kemuliaanNya” (1:14). Memang benar Tuhan Yesus telah mati di kayu salib dan dibangkitkan tetapi pernyataan Tuhan sebelum Ia di salibkan “Aku akan meminta kepada Bapa .....Roh Kebenaran....Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Yoh 14: 16-17).
“Diam di antara kita” (1:14). Pernyataan “kita” disini berarti umatNya, karena dikatakan “kita telah melihat kemuliaanNya” (1:14). Memang benar Tuhan Yesus telah mati di kayu salib dan dibangkitkan tetapi pernyataan Tuhan sebelum Ia di salibkan “Aku akan meminta kepada Bapa .....Roh Kebenaran....Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu” (Yoh 14: 16-17).
Rasul Paulus menyatakan
dengan keyakinannya “Roh Allah diam di dalam kamu” (1 Kor 3:16). Jika Roh Kudus
ada di dalam diri kita maka akan ada buah Roh (Gal 5:22-23) yang menjadikan
kita tampil beda.
3. Datang untuk memberikan kasih karunia (ay 16-18).
Kasih karunia yang kita terima adalah pengertian akan kebenaran yang diberikan secara langsung dari Kristus yang dinyatakan “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada dipangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan” (1:18). Sedangkan Taurat dinyatakan “diberikan oleh Musa” (1:17). “Firman itu telah menjadi manusia” (1:14).
Kasih karunia yang kita terima adalah pengertian akan kebenaran yang diberikan secara langsung dari Kristus yang dinyatakan “Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada dipangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan” (1:18). Sedangkan Taurat dinyatakan “diberikan oleh Musa” (1:17). “Firman itu telah menjadi manusia” (1:14).
Firman itu adalah
Kristus dar isebab itu betapa pentingnya bagi umat Tuhan untuk mendengar,
merenungkan dan melakukan Firman. Ibu Tuhan Yesus yang bernama Maria menyatakan
di saat ada perjamuan nikah di Kana “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
(Yoh 2:5). Ketaatan di Kana menimbulkan mujijat terjadi dan mereka diberkati!
Kehadiran Kristus di dunia harus disadari telah
menimbulkan pemisahan antara anak-anak dunia dan anak-anak Allah. Anak-anak
Allah yaitu orang-orang percaya kepada Kristus disertai dengan kuasa Roh Kudus
dan dengan kasih karuniaNya mereka diberi pernyataan kebenaran lewat FirmanNya
sehingga mereka mengetahui akan kehendakNya. Maukah kita menerima kelahiran
Kristus dalam kehidupan kita agar kita memiliki kuasa untuk menjadi anak-anak
Tuhan? Natal tidak memiliki makna jika kita tidak mengetahui dengan jelas arti
kelahiranNya.
(C) Oleh Pastor Stephen Tanuwijaya
With Love in Christ
"Hitherto the Lord has helped
us."
Ebenhaezer
From the desk of Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar