Lukas 2 : 10 - 12
"Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
yaitu Kristus, Tuhan, di kota
Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus
dengan lampin dan terbaring di dalam palungan”
Maklumat mahapenting di sepanjang sejarah manusia
Mengenai keselamatan dari Allah
Ternyata ditandai oleh seorang bayi.
Sebuah tanda yang nyata, jelas, kelihatan
Dan diambil dari realitas hidup
sehari-hari.
Demikianlah kekristenan sesungguhnya
dimulai dari “seorang bayi”,
sebuah realitas kehidupan yang konkret.
Karena itu kekristenan juga harus
berlanjut dalam kehidupan yang konkret,
bukan menjadi idealisme yang abstrak atau
utopia yang kosong.
Pada diri sang bayi terjadi penyatuan dua
aspek
Antara keyakinan dengan kenyataan,
Antara harapan dengan pemenuhan,
Antara yang spiritual dengan yang fisikal.
Yesus telah menjadi titik temu antara
Allah dan manusia,
Antara aspirasi Ilahi (Kemuliaan ditempat yang mahatinggi) dengan aspirasi insani (Damai sejahtera dibumi).
Allah tahu manusia tidak membutuhkan “ide”
tentang keselamatan,
karena itu yang Allah berikan bukanlah ide
atau konsep,
melainkan keselamatan itu sendiri.
Dan “Sang Bayi” itulah yang menjadi
pertanda.
With Love in Christ
From The Desk of :
Daniel Kurniawan
@ Notes # 92
Tidak ada komentar:
Posting Komentar