Renungan Warta Jemaat No.359
Minggu, 28 Juni 2015
Ibrani 3 : 1 – 6
Melayani di rumah Tuhan sebagaimana ditekuni
oleh Musa adalah sebuah kehormatan, dan bukan sebagai beban. Itulah sebabnya
Allah sangat meninggikan Musa melebihi para nabi karena kesetiaan yang ia
miliki. Kesetiaan di rumah Tuhan bukanlah kesetiaan karena keterpaksaan, juga
bukan karena pujian dan keuntungan melainkan kesetiaan yang bertolak dari
penundukan diri kepada Kristus sebagai kepala gereja. Sungguh menarik bahwa
Musa maupun Yesus berulangkali disebut “setia”, baik Musa sebagai pelayan rumah
Tuhan maupun Yesus sebagai kepala rumah Tuhan. Di sinilah kita bisa bercermin
mengenai makna kesetiaan dalam pelayanan, yaitu tak lain sebagai kesetiaan
kepada tugas yang dipercayakan Tuhan kepada kita. Dalam bahasa aslinya, Iman
dan kesetiaan memang memiliki akar kata yang sama. karena itu, iman kepada
Yesus tidak dapat tidak harus disertai dengan kesetiaan dalam mengikut dan
melayani. Disinilah setiap kita bisa bercermin pada diri sendiri dalam memaknai
iman dan kesetiaan kita di rumah Tuhan. Karena kesetiaan bukanlah sikap pasif
melainkan dinamis dan makin menguat seiring bertumbuhnya iman. AMIN.
GKMI Ebenhaezer
@ by Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar