Renungan Warta Jemaat No.344
Minggu, 15 Maret 2015
Thema Masa Raya Paskah : Cross to Heaven
Pra Paskah IV
Markus 8:31-38
Nampaknya ini bukan opsi yang menarik, juga
bukan pilihan yang masuk akal. Orang yang berada dalam penderitaan saja ingin
segera keluar dari penderitaannya, lalu untuk apa menjadikan penderitaan
sebagai sebuah pilihan ?. Inilah inti teguran Petrus yang berbalik dengan
teguran Yesus atas cara berpikirnya. “Enyahlah Iblis ! sebab engkau bukan
memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan
manusia." Lalu apa yang dipikirkan Allah ? Kita tentu harus melihat
konteks dari pernyataan Yesus ini. Pada masa itu, rakyat ingin berontak melawan
Romawi. Mereka berpikir cara perang adalah solusi terbaik. Namun bagi Yesus,
perang dan kekerasan selalu berbuah kehancuran. Hidup ini perlu dihargai.
Karena itu Yesus menawarkan alternatif perjuangan anti-kekerasan yaitu dengan
“menyangkal diri” dan “memikul salib/penderitaan”. Menderita adalah pilihan
yang lebih baik daripada memilih kehancuran. Kehancuran berarti “gameover”,
namun kesabaran untuk bertahan dalam penderitaan akan membuka peluang perbaikan
di masa mendatang. Dalam tujuan apapun, kekerasan bukanlah jalan terbaik bahkan
semulia apapun tujuan itu. Yesus sendiri memilih jalan menderita sekalipun
tujuanNya sangat mulia. Penderitaan karena cinta damai tidaklah berarti
kekalahan, tidak jarang ia justru menjadi strategi jitu mencapai kemenangan.
AMIN
GKMI Ebenhaezer
@ by Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar