Renungan Warta Jemaat No.353
Minggu, 17 Mei 2015
Bulan Misi Sinode
Kisah Rasul 4 : 32 – 5:11
Penolakan Allah terhadap persembahan Ananias
dan Safira yang berujung pada hukuman kematian telah menunjukkan bahwa Allah
tidak mudah tertipu dengan apa yang di sebut dengan kasih. Kasih memang
memberi, namun tidak semua pemberian menjadi “wajah kasih” yang sejati. Kasih
memang melayani, namun tidak semua pelayanan merupakan pernyataan kasih. Tidak
jarang semua itu hanya topeng untuk menutupi dusta. Bagi Allah, kasih dan
kebenaran adalah dua hal yang menyatu dan tak terpisahkan. Setali tiga uang.
Kasih yang dinyatakan tanpa didasari oleh kebenaran adalah sebuah kemunafikan;
sebaliknya sebuah kebenaran yang tidak tercermin dalam kasih hanyalah sebuah
kebohongan. Hidup benar akan berbuah dalam kasih yang tulus, dan kasih yang
tulus akan menghasilkan kebenaran. Manusia bisa tertipu, namun Allah melihat
hati dan seluruh hidup kita tanpa ada yang tertutupi. Karena itu perhatikanlah
bagaimana kita hidup dan bagaimana kita mengasihi. Keduanya saling
menggambarkan wajah, nilai dan kualitas masing-masing. AMIN
GKMI Ebenhaezer
@ by Daniel Lauw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar